ketika muazin
berhalangan
Jabatan muazin atau sebutan lainnya, walau strategis,
namun tak bergengsi. Honor berserta SK dari presiden masjid, tak menjadi daya
tarik. Masjid yang tampak megah, gagah, akan mengalami nasib yang sama.
Akhirnya, siapa yang harus azan, diserahkan kepada
mekanisme pasar. Jamaah saling tunjuk. Biasanya, yang dianggap suka buka suara,
ahli cuap, terpaksa mau menerima tugas. Belum lagi pasal siapa yang mau maju
menjadi imam. Karena busana, tak ayal yang tampil paling relijius, otomatis
jadi imam.
Mengatasi hal di atas, pihak pengurus masjid secara
formal menunjuk jamaah untk menjabat jabatan muazin. Kemungkinan muazin
berhalangan, maka ada lapis kedua. Penjelasan, bahwa pengurus masjid siap
menjadi muazin, imam jika pejabatnya berhalangan sementara. Idealnya. Fakta berkata
lain.
Ironis binti miris, jika masih ada umat atau warga
yang melihat masjid hanya sebagai bangunan fisik semata. Sebagai tumpukan Rp
dan memang masjid butuh uang umat dan atau khususnya jamaah. Sebagai ajang
popularitas.
Jabatan muazin bisa merupakan jabatan
turun-temurun. Menandakan umat Islam di lingkungan masjid sudah sadar agama. Sebagai
kebutuhan untuk melancarkan urusan dunia dan urusan akhirat.
Kembali ke kisah nyata di masjid lingkungan tempat
tinggal penulis. Rekam jejak,
jam terbang keisalaman seseorang, yang profesi hariannya adalah tukang jual
air. Ditunjuk sebagai muazin tetap. Ybs menyanggupi, dengan catatan di tanggal
muda izin balik kampung. Setor kewajiban sebagai suami, kepala keluarga,
seorang ayah.
Karena sudah ada muazin tetap, wajar jika marbot
merasa ringan beban kerja. Santai dan santai. Bisa muncul pasca azan. Tiap marbot
dibekali satu kunci masjid. Termasuk yang tidur dan jaga masjid. Marbot yang
berdedikasi masih ada.
Sang muazin, yang memang warga. Merasa bersyukur. Acap
disapa jamaah yang jumpa. Dampak ke peningkatan antaran air pikul. Kalau liwat
batas wilayah tertentu, ditangani motor. Bincang dengan sesama jamaah yang
datang jauh sebelum waktu sholat. Ybs tetap menekuni profesi tukang antar air. Tak
berharap musim kemarau meningkatkan order proyek keairan.[HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar