dilema dua periode, jamu
tradisional vs resep politik
Dua acuan utama politik. Akhirnya presiden ketujuh RI
yang masih aktif, belum jatuh tempo 2014-2019 – tak perlu sebut nama – lebih
berkiblat ke SBY. Alternatif kedua yang tak dipilihnya adalah langkah politik
JK. Persamaan antara SBY dan JK pada dua periode. Berurutan atau meloncat, ora opo-opo. Opo-opo doyan.
Tanpa pembisik maupun pembusuk. Asas kepatuhan dan
ketaatan atas konspirasi, skenario dari investor politik, bisa merasa angin di
atas kertas. Akhirnya, paruh akhir 2014-2019 menjadi ajang pertaruhan harga
diri. Tak perlu jajag pendapat, survei tanpa survei, survei berbayar, kajian
akademis dalam negeri.
Dukungan ramuan ajaib revolusi mental yang merupakan
tindak lanjut menu politik Orde Lama: ‘nasakom’. Pembiaran pada fakta lapangan.
Siapa suruh mau menjadi masyarakat kurang beruntung. Harga tanah-air sesuai
nilai tukar Rp.
Peta politik, geopolitik Nusantara menentukan
kebijakan pembangunan daerah. Betapa di pilkada serentak 2018, terdapat
gubernur menang suara. Mendapat ucapan selamat dari penguasa. Karena sama-sama
pelaku politik. Beda strata.
Sejarah memang seolah berulang, tetapi bukan pengulangan
sejarah.
Gerakan politik semangkin meneguhkan bahwa penguasa
berhak atas semua. Modus politik semangkin mengkokohkan kedaulatan rakyat ada
di tangan penguasa. Termasuk kaki tangan penguasa.
Hak politik rakyat masih kalah galak dengan siapa yang
menguasai TIK dan big data. Tinggal tunggu tanggal mainnya. Doa harian rakyat
tetap diandalkan sebagai ciri negara Pancasila. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar