Halaman

Kamis, 30 Agustus 2018

Menulis Yang Bukan Menulis


Menulis Yang Bukan Menulis

Pernah punya niat, minat, ketertarikan untuk menulis. Kesempatan tak kunjung tiba. Gemuruh motifasi tetap membara di hati. Mulailah dengan membaca. Pakai jasa indera dan radar diri.

Tulislah apa yang ingin ditulis. Soal aturan main, kode etik menulis yang benar, baik, bagus bisa dirasakan setelah menulis dan menulis. Kendati menulis itu bebas, salah. Dukungan imu disyaratkan untuk bisa menulis.

Mulai tulisan dengan bahasa umum, bahasa awam, bahasa pasaran. Pakai bahasa gaul tidak masalah. Tetap di koridor bahasa tulis yang menunjukkan daya pikir, olah otak, tindak nalar, ramu logika.

Setiap pokok bahasan, materi, substansi mempunyai istilah tersendiri. Paling gampang, mau tulis tentang laga bola. Wajib mengenal istilah dalam dunia sepak bola. Posisi pemain di lapangan, ada sebutan. Sudah ada standar baku istilah.

Contoh untuk membuat gaya bahasa. Baca laporan ekonomi. Istilah ekonomi yang baku, yang terkadang tidak bisa diterjemahkan secara santai. Nyaris semua istilah ada pencetusnya, ada ahli sebagai pelopor. Pernah tenar, jargon ‘ekonomi Pancasila’. Jangan lupa memperkaya diri dengan membaca adagium utawa pepatah, peribahasa sampai level daerah.

Penulis mencoba memadukan bahasa antar mazhab. Mazhab gado-gado yang nyaman di hati. Bahasa plésétan, kata wong Jawa. Mempercepat pencernaan dan penyerapan makna.

Contoh yang pernah menjadi judul olahkata saya: “ walau nila sebelanga, revolusi mental jalan terus”. Semangat otonomi daerah, menjadikan daerah provinsi maupun daerah kabupaten/kota sebagai sumber penghasilan tambahan. Tanah air-ku kalau bisa dilipat, mengapa dibiarkan mangkrak. Negara saja bisa menjual kekayaan alam dengan percuma kepada pihak negara adikuasa. Oknum anak bangsa non-pribumi memarkir kekayaan di luar negeri, dengan dalih agar aman dari jangkauan tukang palak. Wajar, hasil kejahatan jangan sampai dijahati pihak lawan.

Memplagiat dua karya tulis yang beda istilah, dipadupadankan. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar