Halaman

Rabu, 15 Maret 2017

sosok badut politik Nusantara, tangan kanan Freeport vs kepala penistaan agama vs tangan kiri KTP-el



sosok badut politik Nusantara, tangan kanan Freeport vs kepala penistaan agama vs tangan kiri KTP-el

Tak perlu mengembara jauh untuk berangan-angan, berfantasi politik. Akhirnya, terjadilah wujud, sosok, tongkrongan badut politik Nusantara. Lepas dari busana, atribut, lambang, warna dominan dan asesoris, pernak-pernik atraktif. Mereka bergerak bebas dalam skala waktu satu tahun, dan akan diulang selama lima kali.

Penutupan tambang tampak bukan momok bagi PTFI. Bahkan merasa bersih diri dengan ungkapan telah memenuhi seluruh komitmen sosial. Sebagai perusahaan yang melayani kebutuhan dunia, tentu selama 45 tahun lebih mengeduk, mengeruk, menguras pertambangan tembaga dan emas seluas 292.000 hektar di dataran tinggi kabupaten Mimika, provinsi Papua, NKRI, bukan tanpa hasil nyata.

Klimaksnya maka terjadilah njegrig wuluné marga wedi. Merasa ada tekanan dari segala arah, menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Di luar kapasitas diri yang hakiki. Merasa hutang budi kepada pemberi jabatan. Takut mengecewakan atau tak bisa, tidak mampu membawa diri, khususnya memenuhi kewajiban sebagai “orang dalam”. Menyebabkan tenaga dalamnya muncul tanpa direncanakan. Tenaganya menjadi berlipat. Tak perlu minum obat kuat pabrikan atau racikan dukun.  Keberaniannya seolah berganda, jauh melebihi keberanian geng motor, bonek, relawan, oknum yang siap pasang badan. Mirip anak bangsa mabuk miras oplosan diramu dengan hajatan  musik ndangdhut.

Tak kurang keberaniannya untuk buka mulut, buka suara. Apa yang sedang mendekam di benak, otaknya langsung dikeluarkan. Tanpa proses apapun. Masuk sampah, keluar sinergi sampah berdasarkan karakter si mulut.

Kendati mégakorupsi proyek strategis nasional KTP-elektronik merupakan luncuran, warisan periode sebelumnya, yaitu 2009-2014, justru menunjukkan di éra mégatéga 2014-2019 akan terjadi aneka méga. Mulai mégakasus, mégabencana politik, méganista, mégaujaran, mégaumpat, sampai kemungkinan akan terbongkarnya berbagai kasus mégakorupsi.

Akankah sebagai pratanda bahwa gonjang-ganjing Freeport, penistaan agama, KTP-el sebagai peringatan dini dari pintu langit.. Akumulasi potensi pemerintah berhadapan frontal dengan kartél pengelola tambang, penista agama, dan penggagas dan pelaksana KTP-el memang sesuai paribasan Baladéwa ilang gapité .[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar