Pengetahuan Konsumsi Pangan dan Konsumsi Rokok
Menentukan Pola Hidup RTM
Masih ingat moto “Biar Miskin, Tapi Sombong”, “Sudah Miskin – Merokok!” yang terkadang dilengkapi
dengan gambar karikatur agar atraktif. Dicetak sebagai gambar tempel atau
sticker.
BPS mengidentifikasi bahwa kelompok pangan yang cukup
mendominasi pengeluaran penduduk miskin atau Rumah Tangga Miskin (RTM) adalah nasi beserta lauk dan rokok
kretek filter. Bahkan komsumsi rokok kretek selalu menempati urutan
kedua setelah beras sebagai konsumsi pangan.
Fakta, fenomena lain menunjukkan bahwa sebagian besar
pendapatan RTM baik di perkotaan maupun di perdesaan, selain dialokasikan untuk
membeli beras, juga dialokasikan untuk membeli rokok.
Ironisnya, bahkan ada beberapa penelitian menyimpulkan kalau pengeluaran RTM untuk
rokok merupakan porsi pengeluaran terbesar setelah padi-padian.
Disepakati, walau tanpa penelitian, karena sudah rahasia
umum bahwa konsumsi rokok memiliki potensi menjebak RTM masuk lingkaran setan
kemiskinan dan kesehatan yang buruk. Konsumsi rokok dapat mengurangi status
kecukupan gizi bagi RTM karena berkurangnya alokasi pengeluaran untuk makanan
dan perawatan kesehatan.
Tak salah jika karakteristik Kepala Keluarga (meliputi
umur, tingkat pendidikan, gender, dan status perkawinan), ukuran dan komposisi
anggota rumah tangga, serta domisili RTM menjadi faktor penentu kadar
pengetahuan tentang makna hidup sehat, keluarga sejahtera, khususnya untuk
mewujudkan terpenuhinya hak-hak dasar.
Akhirnya,
bagaimana mewujudkan slogan “miskin ekonomi, tapi
tidak miskin pengetahuan”. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar