Belanda masih jauh
vs China sudah masuk
Jurus berkelit, diplomasi, cuci
tangan anak bangsa memang tidak ada bandingnya, sandingannya maupun
tandingannya. Mungkin masih kalah jauh dengan bangsa Yahudi. Kalah licik dengan
bangsa dan pemerintah China.
Watak seperti di atas, mungkin tiap
suku bangsa, etnis mempunyai atau sebagai ciri khasnya. Seperti logat, dialek
bahasa. Semacam karakter, temparemen watak daerah atau suku bangsa.
Dua ungkapan di atas, menjadi bahasa
gaul. Para pelaku, pegiat, pekerja partai tak mau kalah, tidak suka ketinggalan
dalam mempraktikkannya. Ungkapan “China sudah masuk” menjadi bahan guyonan di
internal penyelenggara negara. Paling bangga adalah parpol juara umum pesta
demokrasi 2014.
Modus operandi “China sudah masuk”
memang menjadi resep politik pihak tertentu yang ingin kembali berkuasa atau
memanfaatkan pihak lain yang sudah menjadi bonekanya, anteknya untuk melenggang
di pesta demokrasi 2019. Pasti “no free lunch”.
Jangan kaget jika nanti rakyat terbangun
jelang fajar berkibar, merasa asing dan terasing di negeri sendiri. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar