rakyat hanya
ingin melihat manfaat nyata revolusi méntal
Rakyat bersyukur kalau pelaksanaan atau praktik
nyata ramuan ajaib revolusi mental tidak lewat e-procurement. Tapi untung rakyat tidak tahu kalau paket revolusi
mental menjadi lagu wajib K/L/D/I merupakan paket politik. Mulai dari petugas
partai yang menjabat sebagai kepala negara sampai kepala bawah, wajib mentuntaskan
sampai titik darah penghabisan. Dengan dalih, modus operandi, rekayasa apapun,
dengan anggaran dan biaya politik berapapun, tidak masalah, yang penting
sukses.
Artinya, penyelenggara negara tak akan tergiur
dengan recehan APBN maupun APBD. Karena jika mau menjalankan revolusi mental
secara total jiwa raga, ada hubungan fungsional timbal balik yang saling
menguntungkan. Kalau ditekuni, ditelatèni siang
malam, maka dampak biaya politik tak akan sia-sia.
Jika masih terjadi gonjang-ganjing politik, itu
wajar, karena efek domini dari negara multipartai. Jangankan dengan lawan
politik, dalam barisan satu partai bisa terjadi adu mulut, adu sikut, adu
lutut. Lalai, lengah sedikit, kursi bisa diserobot teman sepermainan. Karena restu
dan kebijakan oknum ketua umum sangat dominan.
Jika secara sosial, ekonomi dalam kehidupan
sehari-hari rakyat, sepertinya tetap saja, atau malah harus lebih berani
berjuang, memang itu tuntutan dan tantangan zaman. Pengaruh global, regional,
semacam Masyarakat Ekonomi ASEAN,
bukan sekedar di atas kertas. Serbuan TKA berbalut arus masuk wisatawan
mancanegara bebas visa, bukan kesalahan administrasi pemerintah.[HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar