Halaman

Sabtu, 25 Maret 2017

kisah Tol Laut Jokowi plus JK vs “kecelakaan kapal perusak” terumbu karang Raja Ampat, prov Papua Barat



kisah Tol Laut Jokowi plus JK vs “kecelakaan kapal perusak” terumbu karang Raja Ampat, prov Papua Barat


CECERAN SEJARAH
Betul tebakan pembaca, menyusun tulisan ini tidak tidak perlu bersusah payah. Memang bukan karya tulis penulis, kecuali judul dan subjudul. Isinya total copas dari berbagai sumber yang layak dipercaya.

Pertama, ayo kita simak isi berita bersumber dari majalah DERMAGA (derap maju Pelindo III), edisi 183, Februari 2014 :

Kapal Pesiar MV. Caledonian Sky
Singgah
di Pelabuhan Tanjung Emas
MV. Caledonian Sky, kapal pesiar berbendera Inggris mengunjungi Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah pada akhir Januari lalu. Kapal pesiar MV. Caledonian Sky merupakan kapal ketiga yang singgah di Pelabuhan Tanjung Emas di akhir bulan Januari 2014 ini. MV. Caledonian Sky mengangkut 150 penumpang singgahi Dermaga Nusantara 2 Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. “Seperti biasanya, Kapal Turis ini cuma sehari di sini. Menjelang petang nanti sekitar pukul 18.00 WIB mereka langsung berangkat ke Cirebon”, kata General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Emas Semarang, Tri Suhardi di sela-sela aktivitasnya di Kantor.

Menurut pria yang akrab disapa Tri ini, kapal MV. Caledonian Sky memiliki berat 4.200 GRT dan panjang (LOA) 90 meter. Berdasarkan jadwal yang diterima, rencana masih ada beberapa kapal lagi yang akan singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pada bulan Pebruari akan ada 2 kapal pesiar yang singgah secara bersamaan, yaitu pada tanggal 17 Pebruari 2014.

“Setelah MV. Caledonian Sky, akan ada lagi kapal pesiar yang akan singgah di Pelabuhan Tanjung Emas di bulan ini dengan kapasitas penumpang yang lebih besar sekitar kurang lebih 1800 orang.

MV. Caledonian Sky singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya kapal ini membawa para turis mancanegara dari kota Probolinggo. “Dari sejumlah wisatawan tersebut, mereka melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur, Yogyakarta. Ada 4 bus disiapkan sebagai sarana transportasi bagi mereka. Beberapa mobil disediakan pihak Travel Agen untuk VIP Guest yang ingin berwisata sendiri. Namun, tak jarang dari para wisatawan yang menyewa kendaraan pribadi atau menggunakan taksi wisata untuk sekedar berkeliling Kota Semarang dengan leluasa. Live music lagu country juga disediakan manajemen untuk menghibur dan menyambut wisatawan ketika mengunjungi gedung terminal penumpang. “Selain ada hiburan musik, Ruang Tunggu Terminal Internasional kami juga dilengkapi dengan toko souvenir khas Jawa Tengah, money changer, dan internet wifi sebagai bagian dari pelayanan prima.”, tambahnya lagi.(Mirah)

Kedua, ayo kita baca isi berita sebaris bersumber dari Laporan Tahunan 2015 PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) : Berikut daftar berita yang dimuat di website Perseroan (www.inaport4.co.id) sepanjang tahun 2015:
“Kunjungan Cruise Ship MV Caledonian Sky”

BERITA “KECELAKAAN MULUT”
Liputan6.com, Jakarta - HUT ke-44 PDIP dirayakan kader banteng di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017). Ketua Umum PDIP mengawali acara dengan menyampaikan pidato politiknya.

Dalam pidatonya, Megawati menyoroti fenomena munculnya kelompok yang mulai menunjukkan gerakan anti-Pancasila.

Berikut ini pidato lengkap yang disampaikan Megawati dalam HUT PDIP:
Karena alasan teknis, hanya saya copas alenia kelima, mengingat Megawati adalah presiden kelima RI. Begini ujaran sentiment negatifnya :

Syarat mutlak hidupnya ideologi tertutup adalah lahirnya aturan-aturan hingga dilarangnya pemikiran kritis. Mereka menghendaki keseragaman dalam berpikir dan bertindak, dengan memaksakan kehendaknya. Oleh karenanya, pemahaman terhadap agama dan keyakinan sebagai bentuk kesosialan pun dihancurkan, bahkan dimusnahkan. Selain itu, demokrasi dan keberagaman  dalam ideologi tertutup tidak ditolelir karena kepatuhan total masyarakat menjadi tujuan. Tidak hanya itu, mereka benar-benar anti kebhinekaaan. Itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini. Disisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa “self fulfilling prophecy”, para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya.

Akhir kata, walau bukan kata terakhir, apa yang tersurat maupun tersirat dari olah kata ini, terserah pembaca yang budiman, khususnya yang berbudi pekerti luhur. Bukan fitnah, bukan berita sampah.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar