Halaman

Senin, 13 Maret 2017

lelakon revolusi méntal marga cedhak cèlèng boloten



lelakon revolusi méntal marga cedhak cèlèng boloten

Peran, posisi Pancasila saja tidak bisa sebagai penggerak utama kehidupan berbangsa, berngera, bermasyarakat apalagi ramuan revolusi mental. Konon revolusi mental sebagai jargon kampanye Jokowi. Konon semula revolusi mental ala Jokowi terinspirasi oleh tata laku masyarakat dan wong Solo yang serba tidak grusa-grusu. Semua pikir, tindak, ucap dan langkah kehidupan ada aturan mainnya, ada pakemnya, ada tata kramanya.

Ujar ki dalang Sobopawon, karena revolusi mental diterjemahkan ke dalam bahasa politik, seolah tampak gagah, heroik, patriotik, nasionalis tulèn, pancasilais sejati. Apalagi petugas utama pelaksana revolusi mental, menang merek, unggul kemasan dan sampul. Alias sekedar mengandalkan wibawa dan nama besar moyangnya. Itulah Indonesia.

Maksud paribasan cedhak celeng boloten = cedhak karo wong ala bakal katut ala. cedhak-cedhak wong ala bebudene.

Episode 2014-2019, penuh acara, atraksi, adegan bak di rimba persilatan versi China. Pelaku utamanya, karena susah didapat cèlèng boloten, terpaksa, mau tak mau, mendatangkan TKA, pemain lainnya dari negara asal. Yang didapat kerabat dekatnya yaitu babi klimis.

Akhirnya, panggung, industri, syahwat politik Nusantara didominasi pola pikir, tingkah laku, gaya ucap umpatan dan makian sinis, ujaran kebencian, penistaan agama si babi klimis. Opo tumon mbokdé. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar