lelakon
revolusi méntal marga cedhak cèlèng boloten
Peran, posisi Pancasila saja tidak bisa sebagai
penggerak utama kehidupan berbangsa, berngera, bermasyarakat apalagi ramuan
revolusi mental. Konon revolusi mental sebagai jargon kampanye Jokowi. Konon semula
revolusi mental ala Jokowi terinspirasi oleh tata laku masyarakat dan wong Solo
yang serba tidak grusa-grusu. Semua pikir,
tindak, ucap dan langkah kehidupan ada aturan mainnya, ada pakemnya, ada tata
kramanya.
Ujar ki dalang Sobopawon, karena revolusi mental
diterjemahkan ke dalam bahasa politik, seolah tampak gagah, heroik, patriotik, nasionalis
tulèn, pancasilais sejati. Apalagi petugas
utama pelaksana revolusi mental, menang merek, unggul kemasan dan sampul. Alias
sekedar mengandalkan wibawa dan nama besar moyangnya. Itulah Indonesia.
Maksud paribasan
cedhak celeng boloten = cedhak karo wong ala bakal katut ala. cedhak-cedhak
wong ala bebudene.
Episode 2014-2019, penuh acara, atraksi, adegan bak
di rimba persilatan versi China. Pelaku utamanya, karena susah didapat cèlèng boloten, terpaksa, mau tak mau, mendatangkan TKA, pemain lainnya dari negara asal. Yang
didapat kerabat dekatnya yaitu babi klimis.
Akhirnya, panggung, industri, syahwat politik Nusantara didominasi pola
pikir, tingkah laku, gaya ucap umpatan dan makian sinis, ujaran kebencian,
penistaan agama si babi klimis. Opo tumon
mbokdé. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar