Halaman

Sabtu, 11 Maret 2017

evolusi merah mukiyo vs merahnya merah-kiri



evolusi merah mukiyo vs merahnya merah-kiri

Bagaimana langkah dan kebijakan politik kerajaan Arab Saudi pasca lawatan dan liburan raja Salman beserta rombongan besarnya sudah bisa diduga, ditebak, dikira, disangka. Bagaimana potensi kekinian dan kekirian pemerintah maupun bangsa, rakyat Indonesia sudah diserap utuh, bahkan langsung dari pelaku utamanya. Bahkan benang merah historis kiblat politik Nusantara sudah jadi masukan utama, menjadi menu khusus sang tamu.

Aneka ragam, cita rasa, citra lagak aliran ideologi yang subur, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda, bercampur baur, dioplos dengan ramuan dinamisme maupun animisme yang sudah  dan masih ada.

Siapapun, pihak manapun, teknik apapun yang dipakai saat melempar dadu politik di pesta demokrasi zaman Orde Baru, yang muncul dan unggul selalu gambar pohon beringin. Hebat dan lihainya presiden kedua RI memanfaatkan Golkar sebagai kendaraan politiknya. Tentunya kawanan, relawan Golkar bak menadah durian runtuh. Jabatan penyelenggara negara jelas sudah ditangan, tinggal kocok untuk menentukan siapa yang kebagian rezeki.

Gonjang-ganjing bergulirnya reformasi yang dimulai dari puncaknya, 21 Mei 1998, sampai kondisi terkini di periode 2014-2019, dadu politik didominasi warna merah. Mulai merah abal-abal sampai merahnya merah-kiri mbokdé/paklik. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar