segitiga setan,
BBM - moda transportasi - infrastruktur
Kinerja 2014-2019 ditandai antara
lain dengan program/kegiatan meningkatkan keterhubungan jaringan jalan nasional
dan jaringan kereta api dengan pembangunan pelabuhan laut dan dan bandar udara,
yang merupakan jalur logistik utama.
Menilik koridor pantura pulau
Jawa merupakan koridor transportasi tersibuk di Indonesia, terutama untuk
pergerakan barang. Dominasi angkutan darat malah acap sering dituding sebagai
penyebab masalah lalu lintas dan infrastruktur jalan di koridor Pantura. Jalur favorit
mudui lebaran Ramadhan.
Sedikit catatan, di awal periode
tsb yaitu harga BBM di beberapa pulau kecil di Indonesia pada saat musim hujan
tiga kali lipat pada saat musim kemarau. Serta, transportasi logistik di
Indonesia didominasi 70% oleh truk, kondisi
infrastruktur jalan masih kurang mendukung.
Buruknya kualitas infrastruktur
Indonesia menjadi salah satu penyebab biaya logistik yang tinggi dan tidak
kompetitif, ditunjukkan dari indeks performa logistik.
Peningkatan infrastruktur seolah
hanya untuk memenuhi syarat minat investor. Rendahnya alokasi anggaran untuk
pembiayaan infrastruktur di Indonesia, dengan batasan dibanding dengan produk
domestik bruto (PDB), mengakibatkan produktivitas nasional rendah dan daya
saing relatif rendah dibandingkan negara lain dalam kawasan yang sama.
Tingginya kebutuhan infrastruktur
di Indonesia, mengakibatkan keberadaan lembaga pembiayaan pembangunan dengan
permodalan kuat, sehat dan dapat mengemban misi pemerintah dalam pembangunan
terutama penyediaan infrastruktur merupakan suatu keharusan.
Ironis jika kekmapuan umber
pembiayaan dalam negeri, tidak sampai setengah kebutuhan anggaran pembiayaan
infrastruktur. Info Bappenas, terjadi financial gap sebesar Rp 4.000
trilliun yang harus dipenuhi dari sumber pendanaan lain guna melakukan
akselerasi pembangunan infrastruktur, yang menjangkau wilayah Indonesia yang
sangat luas. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar