Korban Konspirasi
Obati Krisis dengan Rasa Percaya
Jumat 04 September 2015 16:00 WIB
Red:
Dampak psikologis kebijakan pemerintah akibat perdagangan bebas dunia
menjadikan masyarakat petani nusantara sudah telanjur tidak terbiasa dan
tidak dapat lagi memproduksi kebutuhan pangan dalam negeri. Sandang
pangan sudah tergantikan dengan produk buangan, produk murahan, produk
apkiran dari mancanegara.
Perjuangan politik menjadi
senjata utama, senjata andalan yang melandasi proklamasi serta
mempertahankan eksistensi, jati diri bangsa dan negara sesuai asas de
jure dan de facto. Ironis, pekerja politik komersial yang kenyang "makan
asam garam" karena faktor keturunan malah menjadikan bangsa dan negara
ini digadaikan sebagai korban konspirasi internasional.
Bandar politik pendukung Jokowi dengan gagah berani tampil di perombakan
Kabinet Kerja. Saat pelantikan menteri hasil perombakan, Selasa, 12
Agustus 2015, memosisikan diri tanpa diminta, sesudah RI-1 dan RI-2
memberi ucapan selamat. Tujuh puluh tahun merdeka menjadikan kebebasan
politik nusantara membelenggu diri sendiri. Menyerahkan kepala untuk
dijadikan keset tuan-tuan yang datang menebar dolar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar