Halaman

Sabtu, 14 April 2018

menulis sadar risiko lebih sehat daripada duduk mengunyah angan-angan


menulis sadar risiko lebih sehat daripada duduk mengunyah angan-angan

Karena dosen kesulitan menulis, maka kenaikan golongan/pangkat menjadi molor. Kurang apa, bahan kuliah yang seolah sudah hafal di luar kepala, tinggal dituliskan. Mungkin dosen punya kiat khusus untuk mengungkapkan ilmunya.

Menjadi penulis memang perlu dukungan ilmu. Contoh, untuk mendaftarkan diri sebagai jurnalis di sebuah surat kabar, perlu beberapa syarat yang tidak sederhana. Dibilang, bukan untuk pengangguran atau sekedar iseng atau coba-coba nasib.

Singkat bicara, ide menulis bisa dari mana saja, kapan saja. Dari hal tak terduga, yang tampak sepele, kecil. Tapi untuk menjadikan tulisan memang perlu keahlian.

Ada cerita, pelukis terkenal mendapat order dari yang punya duit. Setiap ditagih sesuai janji jatuh tempo, lukisan malah belum ada. Karena kesal, sang pemesan main ancam – bukan intimidasi – serta merta sang pelukis fokus dan konsentrasi menghasilkan karya yang membuat pemesan terpesona.

Usut punya usut, ternyata sang pelukis sudah “mengorbankan” puluhan kanvas sebagai ajang uji coba dengan obyek dimaksud pemesan. Begitu agak “digertak” atau deadline, sudah masuk klimaks penjiwaannya. Langsung jadi.

Sebagai penulis indvidu, yang bebas aktif, tak terikat waktu, bukannya lalu bisa santai. Semakin diolah – tepatnya masuk wilayah angan-angan – semakin penasaran. Bisa bias dalam arti “judul” dinamis, ditentukan setelah tulisan selesai. Bisa fokus dalam batasan ada dukungan beberapa sub-judul.

Untuk menjadikan tulisan layak baca, terkadang tulisan yang sederhana melalui proses yang tidak sederhana. Bisa cari acuan sejenis. Atau rekaman bahan saat membaca tinggal diunggah dan dipoles. Tidak ada yang sulit. Risikonya sederhana, semakin dipendam bikin hati dendam. Kapan dikeluarkan.

Bahkan dengan menulis satu tema, akan memancing tema atau sub-tema. Alenia terakhir menjadi bakan baku penulisan berikutnya. Sederhana yang tidak sederhana. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar