Halaman

Minggu, 29 April 2018

pejah gesang ndèrèk langkung


pejah gesang ndèrèk langkung

Tak ada hubungannya dengan moto kerja PLN yang nyaris berlaku di setiap periode, yaitu ‘byaar, pet’. Secara ekonomis, belum ada hasil survei yang menjelaskan, kalau listrik mati 1 menit, apa dampak terukurnya. Rugikah? Untungkah?

Kalau untung tentu akan diam saja. Kalau merasa dirugikan akibat ‘pencurian listrik’ oleh pelanggan, akan tersengat. Tunggu, kalau yang curi ternyata usaha industri skala multinasional, milik pengusaha asing, ditanggung PLN akan mati berdiri.

Utang luar negeri akan semangkin membengkak tergantung nilai tukar Rp. Ada rumus sederhananya.

Jadi, justru penguasa doyan dengan hal yang baru; gemar dengan rasa asing; suka akan model aneh, maupun tak pikir panjang dengan hal-hal yang ajaib.

Zaman Orde Lama, ada semboyan heroik milik loyalis, “pejah gesang ndèrèk BK”. Lebih diformalkan menjadi “siap berdiri paling depan di belakang BK”.

Efek domino terasa pada arus masuk TKA yang berpenampilan sebagai wisatawan asing, masuk bebas visa untuk kunjungan kerja. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar