pejah gesang ndèrèk
langkung
Tak ada hubungannya dengan moto
kerja PLN yang nyaris berlaku di setiap periode, yaitu ‘byaar, pet’. Secara
ekonomis, belum ada hasil survei yang menjelaskan, kalau listrik mati 1 menit,
apa dampak terukurnya. Rugikah? Untungkah?
Kalau untung tentu akan diam saja. Kalau
merasa dirugikan akibat ‘pencurian listrik’ oleh pelanggan, akan tersengat. Tunggu,
kalau yang curi ternyata usaha industri skala multinasional, milik pengusaha
asing, ditanggung PLN akan mati berdiri.
Utang luar negeri akan semangkin
membengkak tergantung nilai tukar Rp. Ada rumus sederhananya.
Jadi, justru penguasa doyan dengan
hal yang baru; gemar dengan rasa asing; suka akan model aneh, maupun tak pikir
panjang dengan hal-hal yang ajaib.
Zaman Orde Lama, ada semboyan heroik
milik loyalis, “pejah gesang ndèrèk BK”. Lebih diformalkan menjadi “siap
berdiri paling depan di belakang BK”.
Efek domino terasa pada arus masuk
TKA yang berpenampilan sebagai wisatawan asing, masuk bebas visa untuk
kunjungan kerja. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar