dari alas kaki sampai tutup kepala
bukan
seperti dari Sabang sampai Merauke. Dilengkapi dengan dari Miangas sampai pulau
Rote.
Jadi,
kalau judul mau “lengkap”, perlu ditambah ‘dari isi perut sampai isi kepala’. Sepertinya
mau menggambarkan peta tubuh manusia, luar dalam.
Mengacu
pada Indeks Negara Maju di Indonesia, khususnya Swasembada Daya Juang Ideologi.
Manusia politik yang mengadu nasib, peruntungan di laga kandang. Modalnya sederhana,
pengetahuan atau tepatnya pemahaman bahwa kekuasaan itu harus direbut. Modal tenaga
dalam ,masih belum mampu. Rekrut tenaga luar.
Demokrasi
yang laku, adalah setiap ada pendapat dan penentuan suara rakyat, maka yang
memperoleh suara terbanyak, yang dianggap menang, unggul, juara. Batas formal
bisa 50%+1. Atau selisih 1 (satu) suara, sah sebagai juara umum.
Memang
rambut sama hitam, tapi nasib belum tentu sama. Tak heran, muncul asas anak
cucu ideologis. Pokoknya kalau tak menguasai ajaran kakek moyangnya, tak layak
maju.
Faktor
penentu Indonesia masuk kategori negara maju, atau minimal negara berkembang
plus, adalah kemandirian di segala bidang.
Mewujudkan
masyarakat adil makmur saja, sampai betah jadi presiden. Oleh penerus atau
penggantinya, dilengkapi menjadi masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
Hitung
mundur ada keluarga pra-sejahtera. Bentuk lain dari masyarakat kurang beruntung.
Kata
yang empunya aneka ujaran berdasarkan survei tanpa survei, simpul sederhanya
yaitu semiskin-miskin manusia politik. Masih jauh lebih adil, makmur dan
sejahtera daripada rakyat. Makanya perlu wakil rakyat. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar