Halaman

Jumat, 27 April 2018

Siap Tampung TKA Bebas Visa Kunjungan Kerja dari 169 Negara


Siap Tampung TKA Bebas Visa Kunjungan Kerja dari 169 Negara

Sikap inférior sisa, efek penjajahan oleh bangsa asing, masih membara di tata krama masyarakat. Tak tanggung-tanggung, manusia sekaliber penguasa, merasa rendah diri jika bertatap muka dengan orang asing.

Jangankan menghadapi orang asing dengan setelan jas komplit, yang bahasa Inggerisnya cas-cis-cus. Marah saja bisa pakai bahasa asing. Lupa. Penguasa bangsa ini, menghadapi orang asing yang berpakaian kerja, langsung terjinak-jinak. Teringgih-inggih.

Kebalikannya, ketika menghadapi bangsa dhèwèk, khususnya yang beda pendapat, berseberangan, lawan politik, langsung merasa superior, di atas angin. Berkacak pinggang setinggi dada. Lupa diri dengan mental asal dan mental aselinya.

Mental rendah diri, dilengkapi dengan tidak mau kerja yang tampaknya rendahan. Cuma modal dengkul, otot, tenaga. Tak pakai mikir. Tak perlu mikir lama.

Ada modus operandi di dunia kriminal, ‘disatroni maling’. Begitulah rasa tidak puas penjahat. Berhasil dengan operasi pertama, ketagihan. Akan mengulang sampai puas. Beda dengan koruptor, sekali dayung 2@3 gundukan uang terangkut. Jangan tanggung-tanggung. Tentu, mereka sudah mempertimbangkan dengan seksama, dampak terukur jika nernasib apes. Ketahuan atau terkena OTT KPK.

Lapangan kerja di Nusantara memang ada yang jelas basah kuyub, sampai bingung mengeringkannya. Makanya tak heran, akal anak cucu diajak. Karena kontrak politik memangnya jabatan basah adalah jabatan politik mau tak mau belum puas satu periode, ingin mbalèni. asu mbalèni piringé vs panguwasa mbélani kursiné. mbalèni sega wadhang vs mbélani sega wadhang

Syarat kompetensi yang menjadikan TKA bebas masuk tanpa keluar. Nusantara dianggap atau berdaya tarik. Barang bekas buangan di Nusantara bisa disulap jadi Rupiah. Bekas napi yang tidak kehilangan hak politiknya bisa ikut pilkada atau pemilu..

Sudah kehendak sejarah, argo politik sedemikan liar bak kuda jingkrak. TKI menjadi andalan devisa. Menjadi pahlawan devisa. Lapangan kerja yang jarang dilirik, malah menjadi primadona TKA. Maklum di negara asalnya, jumlah penduduk jauh lebih banyak ketimbang NKRI. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar