final kepagian atau
kesiangan di laga kandang pilpres 2019
Bangsa
besar NKRI berencana menggelar pesta politik skala nasional, Rabu 17 April
2019. Jelasnya pemilihan umum legislatif bersamaan denga pemilihan presiden. Karena
baru pertama kali diadakan, walau sifatnya laga kandang. “Dipastikan” skenario, konspirasi, intervensi
investor politik sangat menentukan aroma irama persaingan.
Pilkada
serentak 2018, sebagai ajang uji coba kekuatan diri dan kemampuan lawan.
ditambah uji tenar penguasa di Asian Games XVIII.
Betapa
tidak, sehari pasca pidato kenegaraan Indonesia Merdeka 73 tahun, sang kepala
negara akan membuka Asian Games XVIII. Jadilah angka misteri 18.08.2018 AG 18.
Di sinilah pertaruhan politik dimulai dan menentukan nasib tahun politik 2019.
Singkat
cerita, kapasitas ideologi anak bangsa seperti jalan di tempat saat 2 (dua) periode
SBY. Diperparah dengan jalan mundur di periode
2014-2019. Efek domino juara umum pesta demokrasi 2014 tidak siap menang. Sisi positifnya, menu politik Nasakom warisan
BK, semakin terang benderang. Akrabnya penguasa dengan negara sponsor kudeta
PKI 1948 dan 1965, bukan hal sepélé.
Jadi,
ramuan politik dan olahraga di tahun 2018, menyebabkan negara peserta AG XVIII
akan mengambil langkah nyata. Dasarnya, apakah akan “menghormati” tuan rumah
agar sukses total. Untuk itu mereka akan kirim atlet klas II. Atau sebaliknya, malah
mau main, laga, tarung habis-habisan untuk membuktikan sportivitas olahraga
tidak bisa dipolitisir. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar