Halaman

Senin, 16 April 2018

tragedi politik, koalisi parpol vs miras oplosan


tragedi politik, koalisi parpol vs miras oplosan

Aspek politis pada kehidupan bermasyarakat, nyaris hambar. Persatuan dan kesatuan yang sudah terwujud, terpateri di jiwa raga anak bangsa. Sulit diintervensi oleh kepentingan politik sesat dan sesaat. Efek domino menu politik, semakin menjadikan rakyat sadar akan arti Pancasila.

Memang udara di desa sedikit banyak terkontaminasi oleh modus dan aroma irama politik lokal. Betapa teganya manusia politik menjadikan desa sebagai ajang dan laga.

Kita tengok pola kehidupan berbangsa dan bernegara. Intervensi politik luar negeri begitu menghujam ke akal politik penguasa. Pemakan segala untuk semua kepentingan atas nama golongan.

Asas kebersamaan – sama rasa, sama rata – menjadikan sekutu di pelupuk mata tak tampak tapi seteru di seberang lautan tampak jelas, nyata.

Komposisi dan proporsi apa saja yang menentukan nilai sebuah partai politik. Semua hanya hitung mundur dari kalkulasi politik, dengan target akhir adalah berhala reformasi 3K (kuasa, kuat, kaya).

Politik tak pandang bulu, jenis gender, asal usul, silsilah, trah atau kriteria lainnya. Asal sudah masuk kandang parpol, siap jadi apa saja.

Korban peneguk miras maupun minol, yang masih hidup pun, seolah tahu diri. Tak menuntut si penjual maupun si peracik. Sudah menerima dengan nasib diri. Mau aksi apa lagi.

Korban koalisi parpol malah semakin beringas, ganas dan menjadi-jadi. Pengaruh kandungan senyawa kimiawi dari berhala reformasi 3K (kuasa, kuat, kaya) menjadikan melayang dan pilih tanding. Merasa di atas angina. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar