Tak Merisaukan Alam Kubur Karena
Betul. Tidak salah, tidak keliru.
Karena orang dan/atau manusia dengan yakin diri memanfaatkan waktu singgah,
waktu mampir di dunia. Kendati dalam bilangan bisa sampai puluhan tahun, namun
apa artinya jika dibanding dengan waktu akhirat.
Manfaatkan waktu dunia
seolah-olah akan hidup selama-lamanya. Kejar dan utamakan urusan dunia, jangan
sampai ada waktu luang terbuang percuma.
Isi waktu secara ekonomis. Setiap
detak jantung, detik waktu adalah keberuntungan. Kesibukan duniawi berbanding
lurus dengan pendapatan duniawi. Jalur politik satu-satunya solusi untuk
menjawab segala kebutuhan hidup. Hidup yang pantai didapat dari jerih payah
mengelola sebuah partai politik.
Soal akhirat, soal nanti, ujar
politisi supersenior. Yang penting, kalau bisa sekarang, kenapa harus menunggu
masa yang akan datang. Kalau bisa periode sekarang, jangan main tunda. Lakukan yang
jelas sudah ada di tangan.
Soal negara tergadaikan; utang
luar negeri melambung, membubung; menjadi budak di negeri sendiri; generasi
yang tanpa arah; serta seabreg PR bangsa yang mangkrak, semuanya menjadi
tangung jawab periode depan.
Modus kriminalisasi ulama dengan
jurus orang gila mencari ulama. Hasilnya nyata, Nusantara memang bukan bangsa témpé. Meningkat menjadi bangsa keledai. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar