Halaman

Senin, 05 Februari 2018

mèntal mukiyo 2018, buta hukum vs buta sejarah vs melèk politik



mèntal mukiyo 2018, buta hukum vs buta sejarah vs melèk politik

Kanker demokrasi, atau penyakit dalam di tubuh demokrasi. faktor utama penyebabnya, bukan dari papan bawah, wong cilik, masyarakat kurang beruntung. Ikan busuk mulai, berawal dari kepalanya.

Pihak yang diharapkan mengawal jalannya demokrasi, agar demokrasi berjalan dengan aman dan damai, malah menjadi biang onar. Akibat dekat-dekat dengan meja penguasa. Wajar, karena jabatan di dapat secara politis. Berkat masuk perhitungan atau kalkulasi politik penguasa. Atau mereka yang mendapat berkah karena rajin bertandang di balik pintu penguasa. Yang merupakan sumber dari segala sumber.

Penguasa manapun, akan mencari pembantu, ring satu, lingkar utama yang nantinya tidak akan menjadi senjata makan tuan, menjadi bumerang. Minimal tidak akan membangkitkan adanya matahari kembar dalam pemerintahan. Sederhana.

Bangsa manapun, jika ada pihak yang diberi kepercayaan, wewenang dengan seperangkat hak dan kewajiban oleh penguasa, dipastikan akan loyal, taat, patuh, setia total jenderal. 24 jam sehari semalam siaga 1. Sendiko dawuh.

Pihak lain, atau babak utawa sisi lain, ujar ki dalang Sobopawon saat tampil di acara sunatan masal. Di aspek ekonomi. Ada pihak yang memang melibatkan total orang dan/atau manusia Nusantara yang jauh dari kategori penguasa.

Semacam petani andalan ketahanan pangan. Jika pupuk, bibit atau benih padi, sampai traktor tangan dari pengusaha/penguasa. Dengan MoU tak tertulis, jika datang waktu panen, maka hasil gabah kering panen, gabah kering giling akan diborong. Dengan harga yang ditetapkan oleh si pemberi bantuan.

Tak ketinggalan, kaum nelayan miskin. Dipinjami perahu, bantuan solar, alat penangkap ikan, dsb. Keluarga yang ditinggal melaut, dijamin kebutuhan hidupnya. Pada waktu tertentu, sesuai skenario sang “pembawa berkah” maka terjadilah alih fungsi akidah. Pemurtadan secara sistematis dengan dalih membantu nelayan miskin.

Agaknya, ki dalang Sobopawon menangkap sinyal bahwa apa yang ditayangkan, bisa-bisa bisa mencemarkan nama baik penguasa atau pihak lainnya. Dengan membuat gerah pihak yang tersurat, akan berakibat. Tinggal pilih, kanan ke jurusan kuburan. Atau kiri, jalur lurus menuju rumah sakit gratis. [HN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar