Halaman

Minggu, 18 Februari 2018

kader jenggot vs kader karbitan



kader jenggot vs kader karbitan

Parpol baru peserta Pemilu 2019, secara adminstratif memang layak disebut parpol, atau organisasi berbasis ideologi. pengalaman politik di Nusantara membuktikan, ketokohan masih pegang peranan. Tak kurang dominannya adalah sumber energi parpol.

Wajar jika parpol jebolan kawah Candradimuka Orde Baru, hanya sebatas mendaur ulang pemikiran orang lain. Tidak menghasilkan karya ideologis yang bemanfaat, berdaya guna maupun berhasil guna untuk menunjang kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Efek domino NKRI sebagai negara multipartai, yaitu selalu muncul parpol baru jelang pemilu. Ada yang muncul hanya sekali ikut pemilu. Nasib baik, bisa dua kali. Syukur kalai bisa sampai tiga kali.

Di pihak lain, selera politik rakyat – khususnya yang sudah menyandang hak pilih – tergantung menu politik yang tersaji. Fakta ini memang menjadi perhatian utama parpol yang berorientasi pada asas kekuasaan ada di tangan pemenang pemilu.

Wolak-waliking sandal jepit, yang kanan tertukar dengan yang kiri. Atau celana dalam, ada Side A dan Side B. Praktis. Tidak perlu diperdebatkan. Karena, sing ngalokni waé adem-ayem.

Jangan dibilang parpol tidak punya produk unggulan maupun produk sampingan yang tidak membawa efek samping. Selama masih ada KPK atau aparat penegak hukum sibuk. Sehingga harus siaga 24 jam. Dipastikan kawanan kader parpol sedang nyatroni uang negara/uang daerah.

Kalau wakil rakyat segala strata, kasta masih gemar menggerogoti uang rakyat. Wajar. Namanya wakil rakyat, harus hidup atas perjuangan rakyat.

Kutu loncat atau kader kutu loncat, bukan pasal tabu, pasal hina. Asal konstitusional. Namanya modus politik, semua langkah dan ucap dilindungi undang-undang.

Tak percuma kejadiannya, karena bukan perkara semangat korps apalagi kedaerahan. Lebih karena éwuh pakéwuh kepada sang juragan. Tak terkait dengan tepo sliro. Condong ke semangat sendiko dawuh. Hati nurani diminimkan. Rasa keagamaan, keberagamaan diminimalisir untuk menjaga suasana kebatinan antar pelaku.

Jadi, kader macam apa yang akan mencuat kepermukaan tanah air.  [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar