Halaman

Minggu, 11 Februari 2018

makanya politik hanya kenal tambah (+) dan kali (x)



makanya politik hanya kenal tambah (+) dan kali (x)

Bukan politik namanya jika harus mengedepankan, mengutamakan, maupun menomorsatukan rasa tenggang rasa, tepo sliro maupun rasa kesetiakawanan. Karena justru untuk menjalankan politik – yang mana dimana daripada politik di NKRI bukanlah ideologi – dibutuhkan rasa cita rasa hasil ramuan ajaib mégatéga.

Bukan tak ada fakta, kalau semakin banyak partai politik dikalkulasi politik akan berbanding lurus dengan kecepatan dan percepatan perwujudan masyarakat, adil, makmur, sejahtera.

Bukan isapan jempol, jika semakin banyak jumlah provinsi maka akan berbanding lurus dengan pemerataaan kekuasaan sesuai asas sama rasa sama rata.

Bukan rekayasa penguasa, andai semakin banyak wakil rakyat, wakil daerah yang dilengkapi dengan atribut wewenang, maka akan berbanding lurus dengan daya jangkau manfaat sampai ke daerah pemilihan terpencil.

Bukan sihir bukan citra, pesona, wibawa negara, jika semakin lama berkuasa maka tujuan mewujudkan NKRI yang disegani segera terwujud. NKRI tak berlu mengemis mencari bantuan, tepatnya utang luar negeri.

Singkat kata, oknum pelaku lama maupun saja pelaku kambuhan maupun lagi pelaku wajah baru, sudah hafal luar kepala rumus politik Nusantara. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar