Halaman

Selasa, 13 Februari 2018

mèntal politik mukiyo 2018, campur tangan vs cuci tangan



mèntal politik mukiyo 2018, campur tangan vs cuci tangan

 Tak akan kunjung habis rasa heran rakyat. Mengapa di periode éra mégatéga, secara politis apapun bisa terjadi. Kapan saja, di mana saja. Bukan mengasumsi yang mana bilamana makanya mengerucut. Apakah skenario manusia atau perpanjangan tangan setan.

Jangan-jangan, tersangka pelakunya malah tidak tahu. Lakon atau peran apa yang sedang dilakoninya. Entah karena si pelaku memakai jurus orang gila dan/atau mempraktikkan jurus orang mabuk.

Yang jelas, ujar ki dalang Sobopawon, sudah ada jawaban baku, standar yang dihafalkan pihak berwajib, jika ada pihak semacam pemburu berita bertanya.

Tak akan sirna di telan bumi rasa heran rakyat. Walau dengan sigap, cerdas, tegas pihak penguasa memberi komen atas kejadian yang berbasis SARA. Tak kurang stok “kambing hitam” yang akan ditayangkan. Tentu, bukan bagian dari kampanye hitam dari pihak yang ingin lanjut ke periode terakhir di pilkada serentak 2018.

Jangan-jangan, acara demi acara, adegan demi adegan, atraksi demi atraksi sepertinya mengalir santai. Modus yang modis, pola dan peta pergerakan sesuai SOP atau aturan main jagad raya.

NKRI sebagai jagad raya cilik, terkadang sebagai ajang uji coba, sebagai tabung reaksi atau palagan adu domba. Memangnya ada penyedia jasanya. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar