Indonesia telanjang di peta mbah google
Berdasarkan usia/umur
maka saya jelas-jelas termasuk generasi gaptek utawa gagap teknologi. Karena
pekerjaan bisa mengoperasikan komputer atau laptop yang masih sebagai kawan
setia. Fasilitas internet sebagatas cari, unduh file; kirim terima email.
Namanya gaptek. Pas iseng
cari nama. Muncul di google nama dan alamatnya. tak terduga waktu saya buka
dalam bentuk foto 2 dimensi. Bisa digerakkan melihat obyek rumah.
Akhirnya, rumah maupun
kompleks perumahan bisa dilihat dengan pola perspektif mata cacing dan/atau pola
perspektif mata burung.
Singkat kata, semua ini
memang haisl foto udara atau rekaman gambar oleh satelit. Kondisi terang
langit.
Saya otak-atik, ternyata
status mulai tahun 2013. Pintu kamar tamu bisa dilihat dari atas.
Nama jalan atau nomor
kendaraan dibuat kabur. Termasuk kalau pas ada orang di jalan.
Memang suasana sepi,
artinya tidak ada pergerakan manusia di rumah maupun di jalan. Mengingat ketajaman
dan akurasi gambar/video, melebihi hasil jepretan kamera HP.
Yang menjadi pertanyaan
sederhana saya, betapa kita kecolongan secara terang benderang, nyata, di siang
hari bolong. Tanpa filter. Isi bak sampah bisa kita saksikan.
Jadi, dalam skala lingkungan,
seolah mata asing sudah tahu betul ada apa dan bagaimananya. Sudah tidak ada
yang bisa kita tutup-tutupi. Semua terekam nyata di mata asing.
Yakin, kalau anak bangsa
yang tidak gaptek, akan lebih tahu dari saya tentang betapa tak berharganya bangsa
kita di mata asing.
Kita tidak bisa menutupi
diri sendiri dari incaran kepentingan asing. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar