Halaman

Sabtu, 24 Februari 2018

Indonesia telanjang di peta mbah google



Indonesia telanjang di peta mbah google

Berdasarkan usia/umur maka saya jelas-jelas termasuk generasi gaptek utawa gagap teknologi. Karena pekerjaan bisa mengoperasikan komputer atau laptop yang masih sebagai kawan setia. Fasilitas internet sebagatas cari, unduh file; kirim terima email.

Namanya gaptek. Pas iseng cari nama. Muncul di google nama dan alamatnya. tak terduga waktu saya buka dalam bentuk foto 2 dimensi. Bisa digerakkan melihat obyek rumah.

Akhirnya, rumah maupun kompleks perumahan bisa dilihat dengan pola perspektif mata cacing dan/atau pola perspektif mata burung.

Singkat kata, semua ini memang haisl foto udara atau rekaman gambar oleh satelit. Kondisi terang langit.

Saya otak-atik, ternyata status mulai tahun 2013. Pintu kamar tamu bisa dilihat dari atas.

Nama jalan atau nomor kendaraan dibuat kabur. Termasuk kalau pas ada orang di jalan.

Memang suasana sepi, artinya tidak ada pergerakan manusia di rumah maupun di jalan. Mengingat ketajaman dan akurasi gambar/video, melebihi hasil jepretan kamera HP.

Yang menjadi pertanyaan sederhana saya, betapa kita kecolongan secara terang benderang, nyata, di siang hari bolong. Tanpa filter. Isi bak sampah bisa kita saksikan.

Jadi, dalam skala lingkungan, seolah mata asing sudah tahu betul ada apa dan bagaimananya. Sudah tidak ada yang bisa kita tutup-tutupi. Semua terekam nyata di mata asing.

Yakin, kalau anak bangsa yang tidak gaptek, akan lebih tahu dari saya tentang betapa tak berharganya bangsa kita di mata asing.

Kita tidak bisa menutupi diri sendiri dari incaran kepentingan asing. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar