Halaman

Minggu, 04 Februari 2018

mukiyo 2018, LGBT politik vs politik LGBT



mukiyo 2018, LGBT politik vs politik LGBT

Tidak bisa dipungkiri, diingkari, dilawan secara konstitusional bahwasanya perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) adalah produk dunia. Mengingat posisi tawar NKRI di pentas dunia – yang selalu tawar, hambar – jangan heran jika demokrasi yang laris di Nusantara adalah yang banyak penggemar. Dilakukan oleh semua gender, kelompok usia, strata sosial dan anggota partai, maka tak bisa diganggu gugat.

Kemajuan peradaban, peradaban berkemajuan anak bangsa, putera puteri asli daerah, kaum pribumi dan bumiputera, karena mampu mengeksploitasi komersialisasi tindak pikir, , tindak tutur, dan tindak laku.

Bisa jadi penganut sampai pengikut pasif, penggembira LGBT berhak mendirikan partai politik.  Minimal buka cabang dari parpol mancanegara, khususnya negara maju, supermodern. Apalagi negara kiblat politik penguasa.

Memangnya  LGBT merupakan bagian integral kejahatan politik. [HN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar