pokoké menang lan éntuk kursi (menèh)
Tarif
atau ongkos transport Metromini di Jakarta, semisal S 71 Blok M – Bintaro, jauh
dekat 4.000 Rp. Mau naik dan turun di sembarang tempat, tetap dilayani. Tetap bayar
ke pak supir 4.000 Rp. Penumpang tidak pernah berdesak. Bersaing dengan go-jek
dan sebangsanya.
Terkadang
ada saja pengamen yang masih masuk bis, menjalankan profesinya. Dengan hasil
tak jauh dari asas praduga dalam hati. Sesekali tukang jual rokok, tisu,
makanan dan minuman, masuk. seperti numpang liwat, masuk dari pintu depan
keluar liwat pintu belakang. Terkadang yang beli cuma pak sopir, rokok kètèngan
atau minuman dalam plastik.
Perasaan,
bis lebih lama ngetem-nya daripada melajunya. Apalagi kalau berangkat
dari terminal bis Blok M. bisa-bisa memang bisa dan biasa, bis keluar,
menyelusuri rutenya, untuk masuk ke terminal lagi. Tujuan utamanya sekedar
mencari tambahan penumpang.
Sopir terhibur
jika yang naik crew bis kota. Berbincang asyik tanpa tema. Imbas sepinya
penumpang ke aktivitas pengawas jalan dari berbagai instansi maupun perorangan.
Kerja Poltas, DLLAJR dan sejenisnya menjadi ringan. Walau mungkin mereka masih
terbebani kejar target.
Di persimpangan
jalan strategis, pak ogah masih eksis. Tanpa identitas dari partai politik
mana. Semua akrab memanfaatkan nilai jual lokasi dan situasi. Sepakat dengan
sistem bagi hasil, dikurangi setoran ke pihak.
Untuk trayek,
rute jarak jauh. Antar provinsi contohnya, tentunya sudah ada tarif, ongkos, biaya
serta fasilitas yang pas.
Artinya,
biaya politik untuk mengantarkan paslon yang berlaga kandang di pilkada
serentak 2018, untuk yang sampai tujuan akhir sebagai pemenang dengan runner-up
serta finalis lainnya, tentu bisa sama banyak tapi beda hitungan.
Justru,
biaya poliitik mulai berlaku pasca pelantikan sang paslon pemenang. Bagaimana agar
bisa selamat dalam periode jabatan. Bagaimana kiat, resep, modus agar kursi
kekuasaan tidak ada yang menggoyang. Bagaimana kalkulasi politik dengan manusai
ekonomi berjalan dengan falsafah win-win solution. Bagaimana
memanfaatkan lahan basah kekuasaan. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar