Halaman

Kamis, 15 Februari 2018

Kawanan Anggota DPR RI Semakin Nyaring Bunyinya



Kawanan Anggota DPR RI Semakin Nyaring Bunyinya

Menjadi wakil rakyat memang bukan pengabdian seumur hidup. Atau ada batas usia pensiun. Sesuai UU, ditentukan batas waktunya. Butuh biaya, waktu dan pengorbanan untuk menyandang status wakil rakyat. Di internal partai pun harus saling rebut, main kebut, adu sikut dan baku mulut.

Yang jelas menjadi wakil rakyat, apalagi tingkat nasional semacam DPR RI merupakan cita-cita. Katakan sebagai puncak prestasi sebagai orang partai politik. Jangan sampai pasca periode malah bangkrut. Jangan sampai kalau sudah tidak duduk, banyak pihak menuntut.

Menghadapi sisa periode 2014-2019, kawanan anggota DPR RI bukannya menambah daya dan tenaga, fokus dengan cipta, karya, karsa agar tugas legislasi, anggaran dan pengawasan bisa optimal. Bukannya mengejar hutang kerja, ketertinggalan hasil dibanding rencana. Malah menambah amunisi untuk membabat habis pihak yang patut diduga akan mengkritisi atau menunjukkan borok yang memang sudah semakin akut. Patut dibilang sudah kalang kabut.

Kalkulasi politik menjadikan kawanan anggota DPR RI merasa layak untuk melakukan modus, rekayasa, pola main maupun rekadaya jelang sakratul maut. Mau tak mau, siap tak siap, harus siaga menghadapi nasib yang bakal menjemput. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar