Halaman

Sabtu, 17 Februari 2018

khotbah jum'at terakhir sang ustadz



khotbah jum'at terakhir sang ustadz

Saya masih ingat komen ustadz Choliq Sofyan saat kotbah sholat tarawih. “Sudah berapa kali saya khotbah sholat tarawih, oleh panitia selalu ditempatkan di hari terakhir Ramadhan”.

Tentunya bukan karena jama’ah sudah mengalami seleksi alami. Dimungkinkan jama’ah sudah bosan dengan materi khotbah sekitar puasa Ramadhan.

Namun ustadz bersyukur. Jama’ah dianggap peserta babak final, sebagai finalis bulan Ramadhan. Tidak tergiur dengan persiapan sambut lebaran 1 Syawal. Termasuk, tidak sebagai peserta pemudik.

Ustadz Choliq Sofyan juga termasuk khotib sholat jum’at. Beliau yang satu kompleks perumahan KPR-BTN, hanya beda RW, banyak mempunyai kegiatan keagamaan. Antara lain majelis dzikir kamisan. Diadakah bergilir di rumah bapak-bapak yang sudah lanjut usia, sudah purna bhakti.

Sekali saya berkunjung ke rumah beliau.

Dulu beliau aktif bersama  ustadz kondang Zainudin MZ. Karena kesibukan di parpol, jarang bareng lagi.

Tak salah makanya gaya khotbahnya hamper satu karakter.

Jum’at 16 Februari 2018, bersamaan dengan tahun baru imlek 2569 bangsa Cina. Ustadz Choliq Sofyan menjadi khotib khotbah jum’at.

Jama’ah penuh, karena libur. Tak kurang anak-anak berjubel di lantai 2. Sajian hidang siang yang disiapkan oleh pengurus masjid, menjadi daya pikat tersendiri bagi anak-anak. Jama’ah jum’at yang sudah berumur, tak kurang sibuknya ikut antri.

Lepas dari materi khotbah, saat mengakhiri bagian pertama, ustadz terdiam. Tiba-tiba jama’ah shaf depan dekat mimbar, teriak kaget. Ustadz Choliq Sofyan duduk, langsung  terjatuh.

Jama’ah sibuk menggotong beliau ke ruang secretariat DKM. Khotbah dilanjutkan oleh ustadz lainnya.

Di perjalanan menuju RS Primer, ustadz Choliq Sofyan menghembuskan nafas terakhirnya. Serangan jantung.

Almarhum wafat di saat sebagai khotib sholat jum’at. Kami mengucapkan kalimat istirja’ berbunyi “inna lillahi wa inna illahi raji’un”. Kalimat istirja’mempunyai arti “Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya kita kembali”. Sambil dilengkapi baca Al Faatihah untuk almarhum. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar