Merogoh Sukma, Daya Batin dan Menebak Langkah Kejawen
Politik Presiden ketujuh NKRI
Terkekehnya Joko Widodo utawa Jokowi
saat diwawancarai, senyatanya adalah bahasa tubuh yang mengisyaratkan terhadap
relawan atau musuh dalam selimut maupun kepada kaolisi yang tidak
pro-pemerintah yang bukan lawan politiknya, bahwa dia tidak akan kalah langkah.
Jokowi sengaja membiarkan para pembantunya
saling berbenturan. Atau seolah membiarkan mereka mencari lahan basah dan
palagan tersendiri. Tiap anak diberi kesibukan sesuai kapasitasnya. Disinilah letak
cerdas ideologi Jokowi.
Tak terkeculai menugaskan presiden
kelima NKRI sebagai bagian penting dari UKP-PIP. Dengan harapan agar ilmu
politik yang didapat ybs sebagai anak ideologis BK, bisa dirumuskan. Ditularkan
ke anak cucu dan rakyat yang sadar politik.
Jangan kuwatir kalau sang
Bhayangkara sibuk mengolah musuh negara vs musuh rakyat. Oknum mantan angkatan
yang sedang naik daun, dibiarkan kabur kanginan tanpa kendali. Jokowi yakin,
godong garing memang suka garang-garing. Suka melambung,
membubung.
Kendati Jokowi masih dalam
cengkeraman cakar sang naga, masih terikat secara ikata moral dengan investor politik
dari negara paling bersahabat, namun tanpa dapat diendus oleh pagar hidupnya,
mampu menggalang aji penangkal.
Benang merah politik Jokowi sangat
sederhana. Ada dua versi atau alternative yang seolah kontradiktif. Justru ini
sebagai siapa sebenarnya Jokowi.
Bukti sederhana, bagaimana Jokowi
bisa “mejinakkan” pak tua JK yang berperan sebagai wapres. Baca : bukan sebagai
wakil Jokowi.
Ramuan ajaib revolusi mental sudah
melenakan berbagai pihak. Tragedi politik akibat megakasus penistaan agama
Islam oleh bukan dari penganutnya atau penganut agama lain, yang dilakukan oleh
pejabat publik, penyelenggara negara, kepala daerah atau gubernur DKI Jakarta,
tak lepas dari langkah catur politik Jokowi sesuai primbon andalannya.
Nyaris lupa. Pertama, Jokowi teliti
dengan hal kecil. Karena diyakini nantinya akan jadi dewa penolong. Kedua,
Jokowi sebagai mbahé manajemen konflik. Ahli membuat umpan agar
masing-masing pihak saling waspada. Dengan mudah Jokowi akhirnya akan melenggang,
melenggak-lenggok di kemelut negara.
Jokowi yakin nanti akan muncul wajah
baru yang siap mendukungnya. Karena pemain lama sudah saling babak belur. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar