Halaman

Selasa, 11 Juli 2017

betapa cinta Ibu Pertiwi kepada Nusantara



betapa cinta Ibu Pertiwi kepada Nusantara

Indonesia punya kisah tentang budayanya yang terkontaminasi oleh budaya asing atau budaya dari luar negeri. Masuknya bentuk budaya asing tanpa karantina apalagi sensor oleh pihak berwajib.

Jalur yang paling disukai importer budaya barat atau sejenisnya adalah melalui saluran teknologi informasi dan komunikasi. Apalagi kecanggihannya bisa dipaket dalam genggaman tangan.

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. Dari segi budaya ada 5S yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun yang menjadi karakter anak bangsa dan politik luar negeri Indonesia.

Perdagangan bebas dunia menuntut NKRI menjadi ramah investor politik. Budaya politik dunia – kebalikan dari bahasa dunia – mampu masuk sampai pulau kecil terpencil di Nusantara. Katalisatornya adalah penguasa saat ini.

Pola asuh, asah, asih yang selalu dilakukan oleh Ibu Pertiwi tanpa pamrih tetap berlanjut sampai periode 2014-2019 ini. 24 jam sehari semalam Ibu Pertiwi tekun, ulet, tabah membimbing dan membombong anak bangsa, putera daerah agar tidak kebablasan. Tidak kehabisan akal, nalar, logika politik.

Jurus mabuk yang digemari kawanan politikus sipil maupun mantan anggota semakin menjadikan lalu lintas politik menjadi siap siaga. Bencana politik, konflik politik menjadi menu harian.

Tak ayal dan tak ada aral melintang pukang, dipastikan korupsi masih menjadi komponen utama negara yang serba multi dan méga ini.

Namun jika ada pihak yang ingin mengajukan dan memajukan presiden ke-7 yang belum jatuh tempo, maka menurut dewa jurus mabuk, sesuai otak-atik angka 7. Jika dikwadratkan maka akan dihasilkan angka 49.

Angka 49 atau umur/usia 49 tahun bagi seorang Ibu Pertiwi masuk kondisi : semua enerji telah terkuras habis sampai ampasnya. Karena  jalur dan saluran yang mengalirkannya telah mengecil sampai batas minimal yang disyaratkan WHO. Periode ini secara medis biologis ditengarai sebagai akhir dari menstruasi wanita dan tidak direkomendasikan untuk mempunyai anak melewati batas umur ini.

Jadi jika presiden ke-7 dipaksakan maju lagi, maka . . . . [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar