Halaman

Rabu, 19 Juli 2017

Indonesia utamakan ratio ULN, besaran atau waktu pelunasan



Indonesia utamakan ratio ULN, besaran atau waktu pelunasan

            Bermula dari ujaran bertajuk “Luhut : rasio utang Indonesia tergolong kecil”.

Senin, 17 Juli 2017 16:28 WIB | 1.172 Views
Pewarta: Ade Irma Junida
Luhut : rasio utang Indonesia tergolong kecil
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan utang Indonesia masih tergolong kecil dibandingkan negara-negara anggota G20.

Luhut dalam sambutan kunci Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2017 di Jakarta, Senin, mengatakan berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), di antara 20 negara dengan ekonomi terbesar dunia itu, rasio utang terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tertinggi dicapai oleh Jepang hingga 238 persen.

"Kita punya utang masih tergolong sangat kecil dibandingkan negara lain. Masih di bawah 30 persen, tepatnya 27,9 persen dari PDB kita," katanya.

Indonesia, lanjut Luhut, bahkan sebenarnya bisa saja berutang terus hingga 60 persen dari PDB sesuai dengan undang-undang yang ada, namun tidak dilakukan.

Ia menuturkan rasio utang Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain masih berada di level aman. Negara lain seperti Malaysia saja rasio utang terhadap PDB mencapai 56,3 persen. Bahkan rasio utang Amerika Serikat terhadap PDB-nya mencapai 105,6 persen.

Luhut menegaskan, yang perlu dilakukan pemerintah adalah membuat pinjaman itu bernilai positif dengan memutarnya menjadi modal produktif.

Mantan Menko Polhukam itu mengklaim semua pinjaman yang ada memiliki prospek baik dan bernilai. Ia juga menyebut utang sebagai salah satu hal wajar dalam pembangunan karena anggaran negara tidak bisa seluruhnya membiayai.

"Pertanyaannya, utang itu perlu tidak? Saya tanya, kalau anda pedagang, apa bisa semuanya ekuitas? Kan tidak bisa. Harus ada pinjaman. Yang jadi masalah, bagaimana supaya pinjaman itu produktif," katanya.

Hingga Mei 2017, utang pemerintah mencapai Rp3.672,33 triliun terdiri atas Surat Berharga Negara (SBN) sejumlah Rp2.943,73 triliun (80,2 persen) dan pinjaman Rp728,60 triliun (19,8 persen).

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017

SIMPUL SAJA
Bingung kan. Apa itu utang, pinjaman, kredit. Pedagang kaki lima, jika ditanya oleh Satpol PP, apa bisa semuanya ekuitas? Terjadilah debat pedagang, bukan debat kusir. Seru, tanpa ada yang mau mengalah.

Kisah selanjutnya, entah kebetulan entah sengaja. Liwatlah seorang oknum wartawan yang hobi sliweran di depan istana presiden maupun istana wakil presiden. Buka tertarik pada isi debat. Tetapi pada banyaknya nyaris semua golongan masyarakat ikut menyaksikan siaran langsung. Gratis.

Ekuitas utawa modal utawa entah apa lagi, istilah ekonomi untuk pebisnis. Bagi PKL (pedagang kaki lima), yang modal dengkul atau uang pinjaman dari pihak tertentu, asal aman dari razia sudah tenang. Soal mengganggu hal asasi pemakai, pengguna, pemanfaat trotoar, pedestrian itu pasal lain.

Sata mengacu :

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 21 tentang Akuntansi Ekuitas disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items)

PENDAHULUAN
Tujuan
Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.

Ruang Lingkup
01               Ruang lingkup ekuitas yang diatur disini adalah untuk
(1)               perusahaan BUMN,
(2)               perusahaan swasta, dan
(3)               koperasi sesuai UU-RI.

Definisi
02               Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut.

03               Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan berkurang terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan atau karena kerugian.

04               Ekuitas terdiri atas setoran pemilik yang seringkali disebut modal atau simpanan pokok anggota untuk badan hukum koperasi, saldo laba, dan unsur lain.

ASAL SIMPUL
Karena saya bukan ekonom, buka pula PKL, apalagi tukang atau ahli pengganda sensasi berita. Cuma ingin tahu, kalau begitu, kinerja pemerintah dalam hal cari utangan, dikatakan masih rendah.

Jadi, di paruh akhir periode 2014-2019, pemerintah wajib mendongkrak ratio ULN terhadap PDB. Pokoknya jangan sampai kalah dengan sesama negara ASEAN.

Soal bagaimana dan kapan ULN bisa dilunasi, itu soal pemerintah berikutnya. Menjadi tanggung jawab moral rakyat, penduduk, masyarakat, bangsa, warga negara Indonesia. Bilamana, andai, kalau, jikalau, jika dipandang perlu, otomatis menjadi tanggungan rakyat, dibagi rata. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar