Skenario Politik vs
Skala Moral
Masalah ‘syarat’ menjadi syarat
utama kemanfaatan sebuah partai politik. Syarat ikut pemilihan umum; syarat
mendapatkan kursi wakil rakyat dan yang ketiga adalah syarat untuk mengusulkan
bakal calon kepala daerah maupun kepala negara.
Memang tersirat dan tersurat ‘dukungan
rakyat’ yang dibuktikan menjadi pengurus parpol di tingkat yang dekat dengan
rakyat.
Pasca bergulirnya reformasi mulai
dari puncaknya, 21 Mei 1998, bertaburan ratusan parpol di bumi Pancasila. Umur teknisnya
ada yang hanya semusim pemilu. Parpol kelanjutan zaman Orde Lama maupun Orde
Baru, masih bisa eksis. Bukti historis, ideologi tak ada matinya. Anak cucu
pewaris darah ideologi. merasa menemukan jalan yang benar, jalan yang lurus. Tak
perlu merintis dari nol dan makan keringat sendiri.
Sistem demokrasi seperti mendukung
modus, rekayasa, skenario apapun yang dipraktikkan parpol agar tetap eksis
antar pemilu. Pola rekrutmen tergantung permintaan pasar, ketersediaan SDM di jalanan.
Pasar tradisonal tak masuk hitungan. Platform parpol yang bebas aktif, semakin
memberikan peluang kepada siapa saja yang merasa mampu untuk ‘kepadamu parpol
kami mengabdi’.
Jangan salahkan parpol, jika menjadi
tempat penampungan dan penyaluran daya ideologi anak bangsa pribumi berbagai
aliran. Tak pandang bulu. Tak perlu seleksi administrasi. Pokoké menang. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar