Halaman

Jumat, 06 Juli 2018

Méntalitas 2014-2019: Kerugian Negara vs Degradasi Generasi vs Keuntungan Partai


Méntalitas 2014-2019: Kerugian Negara vs Degradasi Generasi vs Keuntungan Partai

Mantan napi penjahat klas kakap, klas gedongan, klas berdasi maupun penjahat korporasi, di Nusantara, memang serba istimewa. Proses hukum, menjadi warga binaan sampai pasca tahanan, beda dengan penjahat jalanan, recehan.

Hak politik mantan penjahat orang baik-baik, langsung hidup pasca kurungan badan. Bahkan mempunyai nilai jual. Bak pejuang bangsa yang ditahan, dipenjara oleh penjajah Belanda.

Dampak nyata selama menjadi warga binaan, mendongkrak kapabilitas, kapasitas dan potensi diri. Lolos seleksi hukum, langsung dinyatakan bersih diri. Kembali sebagai manusia bebas dosa masa lalu. Bisa melanjutkan profesi lama. Soal ada aneka korban berkelanjutan akibat tindakannya, dianggap lunas. Terbayar.

Pihak yang sebelumnya pernah merasakan nikmat dunia sebagai wakil rakyat, kepala daerah, pembantu presiden, atau masuk kategori penyenggara negara bahkan kepala negara, siap melanjutkan argo lama. Bisa ganti kendaraan politik. Jasanya berguna bagi parpol baru.

Negara Indonesia adalah negara hukum. Kejadian perkara apapun, jika sudah diselesaikan secara hukum, kembali bersih. Tak ada cacat hukum lagi. Bahkan lebih bertaji. Mau ikut Pemilu Legislatif 2019, siapa takut. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar