ngaso, ngadem lan
ngayemké awaké dhéwé
Itulah hidup. Agar bisa ikut arus
tetapi tidak terbawa arus, jaga dan urus diri. Bugar lahir batin, sehat jiwa
raga, kuat jasmani rohani. Mencari hiburan tak perlu jauh-jauh.
Setelah kehidupan hari ini, besok
pagi bukan hak dan milik kita. Siaga melakoni kehidupan yang tak kenal
kompromi.
Jaga dan urus diri. Kita bahkan
tidak tahu, tak kenal siapa diri kita sejatinya. Nafsu yang menentukan jati
diri. Semangat hidup karena merasa masih ada peluang di depan mata. Nun jauh di
sana, memang tak tampak nyata. Samar dan nyamarké.
Nyumelangké.
Sing eling lan waspada bae isih iso nemu cilaka. Celaka tiga belas. Sial
dua belas. Apes empat belas. Makanya kesebelasan nasional susah terwujud, hanya
bersibuk di dalam lingkaran. Seputar ring. Tak jauh-jaih dari induknya. Takut
disambar alap-alap samber nyawa. Jambret.
Tiap bangun pagi, siapkah diri kita
mengarungi, menarungi sisa kehidupan. Kita tak pernah tahu seberapanya sisa
umur dan cadangan usia. Apakah masih laik jalan jauh. Sampai tapal batas yang
tak bisa kita duga kapan datangnya. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar