mégaéfék multipartai
pembuka tabir Nusantarayudha
Sejarah bisa berulang dengan pelaku yang berbeda,
biasa. Sejarah didaur ulang oleh pelaku yang sama, biasa-biasa saja. Sejarah direhabilitasi
oleh anak cucu ideologis pelaku, hal yang biasa di syahwat politik.
Aksi manupilasi fakta, bukan juga. Hanya pewartaan
yang menjurus propaganda. Perwatakan dibua abu-abu, warna akan jelas jika suhu
politik sesuai konspirasi. Langkah politik penguasa menyesuaikan diri dengan
tunjangan kinerja pasar luar negeri.
Kabut politik menyebabkan manusia politik sulit
membedalan mana kaki, mana tangan. Mana produk mulut, mana asli kentut.
Bukan dahulu mana antara ayam dengan telur. Tapi telur
yang mana yang wajib didahulukan. Diutamakan, digadang untuk menetas dan siap
tarung. Atau siap menjadi ayam sayur.
Panggung politik Nusantara, disibukkan oleh acehan
ayam sayur. Aneka warna ideologi. Lidahnya bertanduk siap menyengat lawan
politik. Enzim, energi, emosi politik lima menjadi mubazir. Bertindak menunggu
waktu baik.
Siapa memakan siapa, akan menjadi tontonan gratis
liwat media massa berbayar. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar