Dompet Sehat Belum Tentu
Jiwa Sehat
Secara politis praktis, kadar
loyalis penguasa masih jauh di bawah kaki tangannya. Terbukti, simbol dajjal
versi Nusantara: ‘kecebong dan kampret’ menjadi lambang kebangaan. Siap melibas
siapa saja yang menggangu gugat sesembahannya. Pepundènnya. Yang sedang naik
kursi jadi presiden.
Ironis binti miris, kawanan satu almamater
penguasa, sebut saja alumnus UGM Yogyakarta, dengan gagah pamer bego lewat aneka ujaran di media
sosial. Macam FB. Tak lupa meninggalkan gaya animisme dan dinamismenya. Agar tampak
bertuah dan mandraguna tanpa guna-guna.
Pokoknya bagi pihak yang tidak
mendukung penguasa lanjut ke periode kedua. Dianggap musuh yang harus
dibinasakan di tempat. Mereka siap nyatèk,
mbrakot siapa saja. Tidak hanya pandai menggonggong. Tak sekedar ahli menyalak.
Bukan Cuma mahir njegog. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar