mégaéfék anéka menu
politik Nusantara
Tolok ukur sederhana, mengapa Indonesia sebagai
pasar utama, sasaran menggiurkan narkoba, berdasarkan animo pelaku korup.
Warga binaan kasus tindak pidana korupsi didominasi
oleh oknum maupun kawanan penyelenggara negara. Kondisi ini sebagai bukti
ringan kalau manusia politik haus, rakus Rp.
Artinya, ada strata penduduk yang mabuk kuasa. Sarat
dengan angan-angan, fantasi hidup serba ada. Daya halusinasi akan mengakar jika
anak bangsa pribumi sudah mabuk sejak dini.
Semakin mesin politik melaju, semakin manusia
politik menunjukkan kinerja, kiprah, kontribusi nyata. KPK gulung tikar tak perlu digoyang. Densus anti-korupsi cuci gudang, bangkrut
sebelum waktunya.
Akankah kita akan tersandera halusinasi vs tergadai
imajinasi pelaku politik Nusantara.
Apapun warna politiknya, asal biaya politik
non-budegter, peduli amat dengan nasib bangsa lima tahun ke depan. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar