Indonesia ojo nganti
digeguyu pitik
Berkat daya juang ideologi anak
bangsa pribumi, yang siaga libas lawan poltik. Dimana saja kapan saja. Melebihi
modus usir jin. Akhirnya Nusantara menjadi tempat pembuangan akhir naga jin
buang sial. Buang angina sampai buang produk buangan. Bebas tarif masuk barang
bekas berkualitas.
Hebatnya kawan, kawanan manusia
politik bukan semakin sadar akan kadar diri. Malah semakin menunjukkan jati
diri yang pantang surut. Sekali melangkah dengan gaya kapal keruk, siap sedot
apa saja. Sekali dapat pantang dibagi.
Demi ketersediaan garap dapur rumah
tangga, keluarga maka pemerintah membuka kran impor. Tanpa saringan.
Kondisi di lapangan, ditampilkan
sesuai pesanan, generasi pewaris utang luar negeri semakin antri. Efektivitas perang
dagang merangsang nilai ganti Rp. Rakyat bisa bebas memilah dan memilih produk
asing yang tersedia di warung kelontong.
Jangan kuatir dengan pasokan tusuk
gigi bekas. Sifat bambu yang mudah rubah bentuk menjadi minimalis dan ekonomis,
fungsi tak berubah. Praktis. Sumber inspirasi mantan napi untuk nyaleg.
Kendati kawanan parpolis mati angin namun
tak mati gaya. Mengerucut pada sosok yang nilai jual yang tak ada kaitannya
dengan nilai ganti presiden. Persatuan dan kesatuan diuji oleh pembagian kursi
2019. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar