Halaman

Kamis, 12 Juli 2018

Indonesia ojo nganti digeguyu pitik


Indonesia ojo nganti digeguyu pitik

Berkat daya juang ideologi anak bangsa pribumi, yang siaga libas lawan poltik. Dimana saja kapan saja. Melebihi modus usir jin. Akhirnya Nusantara menjadi tempat pembuangan akhir naga jin buang sial. Buang angina sampai buang produk buangan. Bebas tarif masuk barang bekas berkualitas.

Hebatnya kawan, kawanan manusia politik bukan semakin sadar akan kadar diri. Malah semakin menunjukkan jati diri yang pantang surut. Sekali melangkah dengan gaya kapal keruk, siap sedot apa saja. Sekali dapat pantang dibagi.

Demi ketersediaan garap dapur rumah tangga, keluarga maka pemerintah membuka kran impor. Tanpa saringan.

Kondisi di lapangan, ditampilkan sesuai pesanan, generasi pewaris utang luar negeri semakin antri. Efektivitas perang dagang merangsang nilai ganti Rp. Rakyat bisa bebas memilah dan memilih produk asing yang tersedia di warung kelontong.

Jangan kuatir dengan pasokan tusuk gigi bekas. Sifat bambu yang mudah rubah bentuk menjadi minimalis dan ekonomis, fungsi tak berubah. Praktis. Sumber inspirasi mantan napi untuk nyaleg.

Kendati kawanan parpolis mati angin namun tak mati gaya. Mengerucut pada sosok yang nilai jual yang tak ada kaitannya dengan nilai ganti presiden. Persatuan dan kesatuan diuji oleh pembagian kursi 2019. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar