Halaman

Selasa, 31 Juli 2018

apa arti 1 (satu) detik waktu dunia


apa arti 1 (satu) detik waktu dunia

03:42:46 sms ke isteri tercatat di pesan terkirim. Ujaran tertulis, standar harian: “tahajud”. Garwo sedang dinas luar, waktu sholat lebih cepat 20 menit. Pagi pertama. Dering HP belum usai, seperti berlanjut.

03:42:47 sms dari garwo terbaca di kotak masuk. Satu kata, jawaban atas sms saya semalam:”Menur”. Artinya, rasa silaturahmi lebih kuat, lebih pilih menginap di rumah kakak, di bilangan RSJ. Ketimbang menikmati lelap di hotel. Acara utama memang di hotel.

Ikhwal kejadian di atas, hal wajar, biasa, lazim dalam keluarga. Pasutri saling jaga, saling mengingatkan. Bukan saling menggurui. Pasal yang ditetapkan dalam surat dan ayat agama Islam.

Kebijakan adat, tata krama, norma kehidupan ber-rumah tangga, berkeluarga, di dalam rumah tangga, semakin memperkokoh. Apalagi kondisi kami kembali berdua. Saya sudah 10 tahun menikmati usia pensiun.

Akankah hati pasutri semakin menyatu di hari tua. Tergantung niat awal dan proses. Semua pasutri sudah tahu dan lebih dari tahu. Ilmu yang didapat turun-temurun. Sebagai pelajaran atau malah merasa menjadi kelumrahan, seperti nasib orangtuanya.

Kepala keluarga yang tidak egois dengan status ‘pencari nafkah dan pemberi nafkah’. Isteri yang dari tulang rusuk mampu menjadi tulang punggung. Bukan mendikotomi, wanita karir vs ibu rumah tangga.

Ketika Rasulullah saw, dalam khotbah sholat gerhana bulan, menuturkan bahwasanya neraka banyak di huni kaum hawa, wanita, perempuan. Sahabat bingung dengan tutur beliau. Ternyata, bukan karena masalah ibadah atau hubungan dengan Allah swt. Ada faktor lain . . . .

3 (tiga) malam sebelumnya, 28 Juli 2018, terjadi gerhana bulan total.

1 (detik)’waktu bumi, sangat beda dengan waktu akhirat. Lebih lama. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar