Demam Asian Games XVIII
2018 vs Mabuk Pilpres 2019
Munculnya kawanan kecébong dan kamprét,
sebagai pratanda aspek moralitas anak bangsa pribumi dipertanyakan. Sengaja memasukkan
dirinya ke jajaran masyarakat termaginalkan. Akibat tindak tanduk, tindak tuturnya.
Bentuk imbangan garang-garing penguasa. Melengkapi aneka ujaran produk resmi
pemerintah.
Maka dari itu, adalah TIK (teknonoli
informasi dan komunikasi) jatuh ke tangan yang belum waktunya memakai. Belum umur,
jauh dari batas usia kelaikan.
BPS menetapkan masyarakat miskin,
penghasilan dan atau pendapatan tak layak, dengan sebagai tetapan masyarakat
kurang beruntung. Secara politis masuk bursa uneducated people. RPJMN menempatkannya
sebagai permanent underclass.
Daerah kurang beruntung, masuk kamus
sistem pembangunan nasional. Beda dengan daerah sebagai tambang suara sebuah
parpol tertentu. Peta politik menunjukkan dominasi trah dinasti politik lokal
maupun nasional.
Di akar rumput, istilah impor,
karena efek domino revolusi mental, yaitu tadi muncula kawanan kecébong dan
kamprét. Sanggup memakan siapa saja. Tanpa memikir apapun.
Bukan. Kalau cerdas ideologi yang
dimilliki petinggi parpol, memang sebegitunya. Itu sudah maksimal, optimal. Dipompa
lagi, akan njebluk. Atau malah tambah nggembos, ideologi berbasis
nikmat dan urusan dunia, semakin diisi semakin kerontang.
Rekayasa genetik menghadirkan
atmosfir yang mengkontaminasi alam bawah sadar. Pendidikan yang dimiliki, melihat
siapa yang memberi makan. Makanya BPS amat kesulitan mendata seberapa berapanya
penghasilan dan atau pendapatan masyarakat.
Angka kemiskinan turun sampai datu
digit, berkat standar versi Nusantara. Tak terkait dengan nilai tukar Rp. Apalagi
peran dam posisi Rp terhadap mata uang negara lain.
Sederhana saja. Pengeluaran masyarakat
papan bawah, bisa dicatat. Semisal, untuk uang rokok, susu kaleng, mi cepat
saji, pulsa dan teruskan sendiri. Standar hidup layak di Indonesia memang harus
pakai ukuran baju sendiri. Ukuran sepatu sesuai kaki. soal dikonversikan, itu
bahasa matematis. Bahasa politik lebih dominan. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar