Halaman

Jumat, 09 Juni 2017

UKP-PIP vs Pancasila-nya Presiden Kelima RI



UKP-PIP vs Pancasila-nya Presiden Kelima RI

Adalah UKP-PIP yang dibentuk bedasarkan Keppres 31/2017 diharapkan mampu bekerja optimal mengimplementasikan nila-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini untuk pertama kalinya sejak reformasi, ideologi Pancasila “diberi” rumah khusus untuk melakukan program pembinaan. (Republika, Kamis, 8 Juni 2017).

Secara awam, celaka kawan ternyata selama ini, kehidupan berbangsa dan bernegara yang dimotori oleh awak penyelenggara negara belum mempraktikkan nilai-nilai Pancasila.

Kita masih ingat betapa di periode 2014-2019 terjadi pemenang pemilu legislatif 9 April 2014, tidak siap menang. Akhirnya karena kehabisan stok capres di internal parpol, terpaksa mendaulat petugas partai menjadi capres. Dan menang.

Kondisi ini, fakta kronis ini yang menjadikan anak bangsa lupa Pancasila seutuhnya. Klimaks anti-Pancasila dengan terjadinya kasus penistaan agama lain oleh oknum gubernur DKI Jakarta. Dibelakangnya berdiri lunglai sang bandar politik sambil kipas-kipas. Dia adalah, sesuai foto yang beredar, mirip presiden kelima RI.

Salah satu tim UKP-PIP terdapat nama yang mirip dengan nama presiden kelima RI dimaksud. Seolah Jokowi plus minus JK ingin berkata, siapa yang berbuat, harus bertanggung jawab. Siapa yang mengotori lantai kehidupan berbangsa dan bernegara, harus yang membersihkan. Mungkin. Tapi gaya Jawa-nya jokowi mengarah ke hal tersebut dimaksud. Mau dituding hidup-hidup, Jokowi tahu betul yang dituding tetap tidak dong-dong. Kalau mau “ditodong”. Akhirnya pola pak Harto, kalau tidak bisa didengkul, pakai cara dirangkul. Bagi ybs malah merasa disanjung, dipuja, dipuji sebagai ahli mempraktikkan Pancasila (yang bertolak belakang dengan spesialisasinya). Horé. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar