tancep
kayon, isu séntral vs isu pinggiran
Saking pedulinya negara pada
nasib rakyat, maka pada setiap kesempatan dan kejadian perkara, sembarang
waktu, tempat bebas, negara selalu hadir. Sampai kepala negara blusukan ke
dapur rumah tangga, keluarga rakyat terpencil. Mau ngecek ketersediaan bawang
putih, garam dapur, cabai ulek.
Tidak percaya atas hasil pengendusan,
pelacakan yang dilakukan oleh tim relawan resmi, Jokowi plus minus JK langsung
terjun ke lapangan. Bilamana ada temuan, fakta lapangan yang mengganggu wibawa
negara – atau layak disinyalir sebagai cikal bakal perongrong negara – maka kepala
negara langsung menetapkan kebijakan di tempat.
Jokowi plus minus JK tidak
memanfaatkan keandalan alat super canggih TIK. Ingin langsung menembus batas
tempat, waktu dan jarak. Melihat langsung sumber isu. Mencari bahan baku isu
yang menjadikan drinya sebagai sasaran tembak. Tak lupa sambil blusukan
membangun pesona citra diri.
Tidak diketahui dengan nyata,
apakah pihak yang selama ini ahli hembus angina surga, digandeng dan dibawa
serta ke lokasi entah berantah.
Ternyata di kaki langit banyak
terdapat sumber isu yang tak pernah terungkap. Hasil survei hanya mampu
mendeteksi asapnya saja. Tanpa mampu mengambil kesimpulan atau memprediksi
penyebab asap atau isu yang bebas berkelana.
Modus ini dilakukan karena aroma
irama politik adu domba sudah ada yang tersandera. Pihak yang menelisik
komposisi dan kandungan medsos dengan kacamata moral, terjebak dengan kesibukan
mengeluarkan fatwa. Di kedalaman lumpur medsos, tidak terlihat tumpukan skenario
unggulan. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar