Halaman

Rabu, 28 Juni 2017

pager nerak angger-angger



pager nerak angger-angger

Efek domino arus masuk ideologi bebas akibat pasar bebas mampu membolak-balikan daya juang anak bangsa, putera bangsa. Semangkin menjadi-jadi akibat politik transaksional yang menjadi andalan Jokowi plus minus JK. Pihak yang terkena pasal politik balas jasa, balas budi dipastikan siap berkorban untuk majikan.

Jangan heran, selain ada pihak yang siap bela sang juragan sampai kehabisan nurani, ada pihak yang memanfaatkan peluang seoptimal mungkin. Bilamana perlu akan berperilaku bak majikan atau juragannya.

Jika gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah, maka petugas partai jelas-jelas perpanjangan tangan investor ideologi dari negara yang katanya yang paling bersahabat. Yang mengenal betul watak masyarakat ideologi Nusantara.

Lengkap sudah faktor penentu kiprah, kinerja, kontribusi penyelenggara negara. Singkat kata, semangat dan jiwa sumpah Palapa yang diproklamirkan oleh ki Bekel Bhayangkara Gadjah Mada, di tangan ahlinya, malah menjadi alat sebaliknya. Apa itu kawan?

Zaman Orde Baru terjadi semangat “priit jigo” yang mampu mengikuti arus zaman. Rahasia umum dengan menjadi biro jasa SIM-STNK. Secara resmi lewat spanduk yang dipasang di pagar simpang empat, menawarkan jasa pengawalan gratis. Pihak yang akan setor/ambil uang di bank.

Banyolan, lelucon, dagelan, humor politik ala “sang pagar” adalah sedikit-sedikit makar, sedikit-sedikit makar, makar koq sedikit. Kalau tak ada makar maka radikal, teror pun jadi. Inilah semangat anak bangsa, putera bangsa terbaik yang tahu betul apa itu nikmat dunia. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar