Halaman

Selasa, 13 Juni 2017

sudah ber-Pancasila tetapi masih doyan sejenis



sudah ber-Pancasila tetapi masih doyan sejenis

Bumi Pancasila hanya ada di NKRI. Dilacak dengan satelit yang biasa untuk membuat peta dari angkasa raya. Muncul warna merah. Biasanya, warna biru menunjukkan lokasi, luasan, kedalaman laut. Gradasi warna biru identik dengan kedalaman laut. Semakin biru tua berarti kedalamannya semakin dalam. Anak SD tahu ini kawan.

Peta Pancasila bukan hanya dengan wacana warna merah. Mampu mendeteksi pergerakan warna merah. Khususnya pergerakkan manusia sebagai anak bangsa Indonesia. Batas administrasi tidak tampak.

Belum ada keputusan resmi dari pemerintah tentang tata cara baca warna merah. Apakah jika warna merah semakin tua menandakan terdeteksi koalisi populasi yang pancasilais semakin pancasilais. Atau sebaliknya. Pemerintah sepertinya menunggu hari baik dan waktu atau wangsit yang tepat untuk membuat keputusan presiden. Agar jangan malah menjadi bom waktu dikemudian periode.

Dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, penduduk yang sudah ber-KTP elektronik mamupun yang belum, tetap adem ayem ngelakoni lakonnya sebagai umat beradab dan berbudaya. Kalau ada gesekan, wajar karena jalan raya dipakai oleh semua moda angkutan. Kalau terjadi adu pantat, wajar di pasar rakyat sedang ada jual murah barang atau sembako oplosan, kedaluwarsa atau sisa ekspor.

Naik ke permukaan, melongok kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti melihat laga antar anak bangsa. Tidak jelas siapa melawan siapa. Tidak pasti mana kawan mana lawan. Tidak ada beda mana sekutu mana seteru. Sulit dibedakan mana sosok atau kelompok yang pro-Pancasila dengan kawanan atau koalisi yang anti-Pancasila.

Bahkan dalam satu angkutan umum, antar penumpang selain rebutan kursi juga adu otot ambil kuasa tentukan arah dan jurusan. Mana sopir sejati dengan mana sopir cadangan, tidak ada bedanya. Rasanya Indonesia ini mau dibawa kemana. Semoga rem pemerintah tidak blong. Berharap sopir negara tidak ngambek, minta turun di tepi jalan sebelum sampai terminal akhir. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar