Mewujudkan Peradaban Nasional Berbasis Persatuan Ideologi
Bisa terjadi dan memang terjadi jika
NKRI dianggap miniatur ideologi yang ada di dunia. Minimal telah memfasilitasi
berbagai aliran ideologi yang ada di dunia. Atau bahkan mengadop ideologi suatu
negara untuk ditumbuhkembangkan sesuai budaya nasional Indonesia yang dikenal
ramah-investor.
Gonjang-ganjing politik, bencana
politik sebagai efek domino NKRI menganut negara multipartai, maka tak heran
peran sentral partai politik sangat dikotomis. Di satu sisi sebagai daya rekat
bangsa sekaligus sebagai daya retak kehidupa berbangsa dan bernegara. Ciri khasnya
pada betapa bahwa parpol juara umum pesta demokrasi seolah sebagai penguasa
tunggal NKRI.
Tidak perlu makar seperti
PKI di tahun 1948 dan 1965. Benang merah daya rekat bangsa sekaligus daya retak
bangsa teruji oleh aroma irama nafsu syahwat manusia politik Indonesia. Jadi, siapa
yang punya andil, saham maupun peran dominan di titik retak bangsa. Apakah
karena tipikor hanya sebagai produk nasional, lokal serta dalam balutan kasus
merugikan negara? Apakah karena Gerakan Radikal Teroris sebagai
produk internasional (baca : Indonesia tidak memiliki nilai tawar)? Opo
tumon. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar