verifkasi faktual, boneka partai vs robot pemilih
Kebijakan pemerintah untuk melarang penjualan rokok
secara eceran, batangan, kéténgan agar supaya
perokok aktif. Apalagi dInyalakan di tempat. Adat ahli hisap, kalau tidak ngasap
kepal-kepul mulut terasa pahit. Sambung-menyambung antar rokok. Popularitas
selaku pemacu pemicu polusi udara, tetap terjaga.
Perokok nantinya mampu melihat fakta
secara utuh, hollstik, dari berbagai aspek. Tidak asal sesuai daya belanja
rokok. Menjadi utama. Fanatik terhadap merek tertentu. Tidak dilarang oleh negara.
Cukai rokok dinamis diantisipasi perokok dengan
beli sekai pakai. Pengusaha rokok bangkrut, itu namanya apes. Semakin kian
beruntung di atas derita perokok pasif. Nasib masing-masing.
Beli beras saja bisa literan, kiloan. Tidak harus karungan.
“perokok pasif” selaku pengguna aktif hak
politik memilih. Sekali coblos, langsung menanggung dosa politik oknum yang
dipilih. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar