welfare state vs demokrasi boros anggaran
Paham hafalan luar kepala, tentang negara kesejahteraan (welfare
state) malah kian memuncakkan politik
biaya tinggi. Mengarusutamakan pesta demokrasi beririsan frontal dengan semarak
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Éskalasi uji coba keampuhan bunyi UU
oleh semua pihakan. Atau sebaliknya,demi dan atau atas nama UU, gebuk duluan rembuk
belakangan.
Tegakkan hukum di tempat, hemat biaya peradilan.
Ternyata hanya manusia ekonomi yang tak sudi bertandang
ke balik pintu penguasa. Yang mana adalah merupakan sumber dari segala sumber.
Sebaliknya, mereka justru diundang ke istana presiden. Disambut dengan gelaran
karpet merah dan acara kenegaraan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar