Halaman

Sabtu, 14 Januari 2023

umpan silang, curi start sejak dini vs bobol di laga kandang

umpan silang, curi start sejak dini vs bobol di laga kandang 

Masud hati diwènèhi ati ngrogoh rempelo. Habis-habsan banting harga diri. Berakhir gigit jari kaki sendiri.  Padahal, sudah pakai rumus komoditas tahun politik, jual mahal vs banting harga. Kalkulasi politik di atas kertas, sudah tersirat hasil akhir yang didambakan.

Bulé sawo matang, yang masuk jajaran sebagai manusia politik. Tampil yakin diri dengan “wajah tak berseri”. Merasa tak layak berwajah kerakyatan. Merasa badan ini gerah jika harus berkeringat, cuma untuk berebut kursi. Maunya disuapi alias dikursii. Tentunya amanah bukan dari arah depan, belakang maupun arah samping kanan dan samping kiri. Terlebih dari bawah, lapisan rakyat.

Langkah catur politik, gerilya politik, manuver politik penyelenggara negara memang konsekuensi logis dari dinamika demokrasi. Rakyat tak protes. Parpol yang tampilan hebat, hanya sekedar kendaraan politik. Rakyat lebih suka genjot sepeda onthèl.

Secara politis, anak bangsa pribumi menjadi budak di negeri sendiri. Kendati statusnya internasional. Minimal regional. Tugas dan fungsinya sebagai perpanjangan tangan, agen, perwakilan asing atau efek domino kolaborasi dengan pihak tertentu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar