suasana kebatinan rakyat mbokdé mukiyo, dudu wacana kebatilan penguasa
Daya batin manusia yang terbentuk berkemampuan menghirup udara
terang tanah. Kehidupan harian diawali dari
sepertiga akhir malam. Menyimak desiran angin pembawa kabar bakalan perkara alami.
Bijak mengeja pratanda bahasa langit yang terhampar membentang di muka bumi.
Tidak sekedar cakap membatin saja, dalam
hati. Kebatinan, daya batin rakyat tapak tanah mampu memancarkan, mangalirkan energi positif. Tampang diam-diam diamnya rakyat, masuk dimensi mensinergikan
potensi diri. Ketertundukkan hati bukan tanpa
aktivtas non-produktif. Menggali varian sumber daya batiniah, tembus batas dasar relung hati.
Memberdayakan indrab batiniah.
Mengingat domain kehidupan manusia
selaku kalifah di muka bumi. Dominasi kontradiktif, untuk apa hidup di dunia
vs apa tujuan akhir kehidupan.
Faktor eksternal menjadikan peradaban rakyat kian
tergali. Menemukan hakikat peradaban yang
melekat, bagian integral dimensi plus nasib kerakyatan. Keadaban rakyat
mendahului peradaban dunia. Adab diri tahan
dari gempuran eksternal, anti goresan, gesekan lokal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar