Halaman

Rabu, 04 Januari 2023

melèk politik budek suara rakyat

melèk politik budek suara rakyat 

Sejarah membuktikan, rakyat diam, bungam, senyap lebih terdengar ketimbang ngocèh ngalor-ngidul. Beda  kasus dengan kawan partai, mulai oknum ketua umum sampai begundal. Kalau belum buka mulut sendiri, belum berkinerja namanya. Soal esensi, kadar baik-bagus-benar-betul itu urusan lain.

Lawak politik subversi nusantara sarat, padat, bernas mentertawakan tragedi pandir diri sejak dini. Tawa getir politik masa lalu yang tak pernah berlalu. Pengalaman bangsa dengan tata moral partai politik ahli makar, membuat bangsa ini menjadi pemaaf, pemaklum. Memberi peluang dan kesempatan untuk mengulang bencana politik. Rékonsiliasi diterjemahbebaskan menjadi persekutuan dalam perseteruan, perseteruan dalam persekutuan. Perjanjian lama dengan setan politik teranyarkan sesuai babakan sejarah.

Pihak yang diharapkan mengawal jalannya prosesi suara rakyat, agar demokrasi kerakyatan berjalan dengan aman dan damai, malah menjadi biang onar. Akibat dekat-dekat dengan meja penguasa. Wajar, karena jabatan di dapat secara politis. Berkat masuk perhitungan atau kalkulasi politik penguasa. Atau mereka yang mendapat berkah karena rajin bertandang di balik pintu penguasa. Yang merupakan sumber dari segala sumber. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar